Lihat ke Halaman Asli

Mahendra Paripurna

Berkarya di Swasta

Pesan untuk Sang Pagi

Diperbarui: 26 Januari 2021   05:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay.com

Pada sang malam ingin aku titipkan
Selembar pesan yang kurajut dari segumpal awan
Seharusnya lembaran itu berwarna putih laksana salju
Entah mengapa mendadak berubah menjadi kelabu

Mungkin tak kuasa ia membawa aksara yang kutuliskan
Tentang sebuah kerinduan
Pada sang pagi yang biasa kusapa saat memulai sebuah perjalanan
Akh, sepertinya aku tak pandai menjaga kerahasiaan

Harusnya aku tak terpancing oleh tanya yang kau ungkapkan
Harusnya kutunggu saja sang pagi membaca apa yang tak terucap dari lisan
Rupanya awan kelabu mulai tak kuasa menahan tangisan
Air matanya turun sebagai hujan yang kian deras bercucuran

Aku bersalah pada lembar pesan yang telah kutuliskan
Aku bersalah pada sang pagi yang biasa kuajak berjalan beriringan
Aku bersalah pada kerinduan yang tak kuasa kutumpahkan


Dan aku juga bersalah pada diriku yang hanya mampu menyimpan ingin dan angan

Tanpa pernah berani untuk sekalipun menitipkan secarik pesan


Wahai burung-burung pagi mohon hentikanlah segala cemoohan

Tangerang, Januari 2021
Mahendra Paripurna

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline