Lihat ke Halaman Asli

Mahendra Paripurna

Berkarya di Swasta

Pilih Sekolah Ibarat Cari Jodoh, Pertimbangkan Bobot, Bibit, dan Bebet

Diperbarui: 11 Januari 2021   13:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay.com

Awal tahun merupakan saat yang menegangkan bagi orang tua yang anaknya akan mulai pertama masuk sekolah ataupun akan lulus sekolah. Karena itu juga merupakan waktu untuk orang tua, pilih sekolah bagi anak. Berbagai pertimbangan tentu mewarnai pikiran setiap orang tua dalam menentukan pilihannya.

Ketegangan itu bukan hanya akibat adanya kekhawatirkan akan bagaimana nilai hasil ujian anak. Tetapi juga karena keharusan untuk pilih sekolah yang paling sesuai dan terbaik bagi anak. Di tengah membanjirnya berbagai informasi tentang sekolah.

Sekolah-sekolah biasanya sudah mulai menebar pesona untuk menarik minat orang tua dan murid. Berbagai brosur dan mungkin iklan mulai bertebaran. Ada yang disebar di rumah-rumah penduduk, jalan-jalan bahkan mungkin juga televisi.

Tahun ini juga menjadi tahun terakhir bagi putriku duduk di bangku sekolah menengah tingkat pertama. Situasi pandemi ini membuatku sedikit meraba-raba bagaimana kira-kira nanti sistem kelulusan dan juga penerimaan murid baru yang diterapkan.

Pilih sekolah, jika diibaratkan itu seperti mencarikan jodoh terbaik bagi anak. Berbagai pertimbangan tentu akan menjadi dasar kita untuk memilih. Seperti halnya jodoh, di dalam falsafah Jawa, sebenarnya memilih sekolah juga harus mempertimbangkan 3 faktor penting, bobot, bibit dan bebet. Mari kita bahas satu persatu.

Faktor Bobot

Bobot kurang lebih berarti kualitas. Pertimbangan utama untuk pilih sekolah bagi anak tentu saja adalah masalah kualitas. Jika dipilah lagi masalah kualitas ini dapat dibagi menjadi kualitas sekolah, pengajar, pelajaran, extrakurikuler dan lulusannya.

Kualitas sekolah biasanya dapat dilihat dari standar akreditasi yang disandangnya. Beberapa sekolah favorit umumnya merupakan sekolah yang sering memenangkan berbagai lomba baik di tingkat daerah, nasional maupun internasional. Lomba-lomba ini tidak hanya dalam mata pelajaran tetapi biasanya juga dalam bidang olah raga.

Pemilihan kualitas sekolah ini tentunya juga harus mempertimbangkan kemampuan akademik dan sosialisasi anak juga. Jangan sampai anak minder karena tidak dapat menyesuaikan diri dengan teman-teman di lingkungan sekolah. Hal ini tentu bisa mempengaruhi prestasi akademik dan juga kepribadian anak.

Kualitas sekolah dalam menerapkan protokol kesehatan pada pembelajara tatap muka tentu juga harus menjadi pertimbangan di masa pandemi. Demi keselamatan dan kesehatan para siswanya.

Kualiras pengajar juga menentukan. Karena hanya pengajar yang baik dan kreatif, yang dapat menyampaikan ilmu sehingga murid-murid mudah untuk mencerna pelajaran. Tehnik pengajaran yang lebih membuat siswa untuk aktif berfikir tentu lebih menarik ketimbang hanya berpatokan pada membaca buku.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline