Lihat ke Halaman Asli

Mahendra Paripurna

Berkarya di Swasta

Dalam Kerumunan Kata

Diperbarui: 15 Oktober 2020   13:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay.com

Terjebak aku dalam kerumunan kata, yang merebak tebarkan ragam aroma

Lamat ku cium wangi bunga melati, ahh.. tidak, ini aroma bangkai rafflesia arnoldi

Kerumunan lalatkah yang terbang di seputarmu

Ataukah sekumpulan lebah mungil yang bawakan sedapnya madu

Tak dapat lagi kutangkap oleh beningnya mata
Apakah kerumunan kata
T'lah semaikan ganasnya pandemi
Ataukah tebarkan benih tuk bekal putera-puterimu nanti

Lihatlah indahnya warna-warni kupu-kupu
Tak ingatkah kau dialah ulat buruk rupa yang kau campakkan dahulu
Atau tengoklah buah bintaro nan seelok ranumnya mangga
Nikmatkah ia jika kau cicip seujung lidahmu?

Dalam kerumunan kata, hanya satu yang dapat kau jadikan mata

Hanya satu yang layak kau jadikan telinga

Dalam nyata atau yang kau ujar dusta

Hanya satu

Tajamkan nurani hatimu

Tangerang, Oktober 2020
Mahendra Paripurna




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline