Lihat ke Halaman Asli

Mahendra Paripurna

Berkarya di Swasta

Puisi | Pada Aksara yang Kususun Menjadi Kata

Diperbarui: 21 Maret 2019   17:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay.com

Pada aksara yang kususun menjadi kata
Ada tercium harum wangi bunga
Dan busuknya aroma rafflesia
Dari barisan kata yang semula tanpa makna

Pada baris-baris kata yang bercerita
Ada tangisan air mata duka
Dan senyum penuh suka cita
Tentang suka duka anak manusia

Ada cinta
Asmara
Dan patah hati
Yang terasa menyakiti

Namun pada larik-larik puisi
Ada semangat juang untuk negeri
Saat tanah ibu pertiwi
Terpasung oleh penjajah kejam yang tak terperi

Pada kalimat-kalimat puitis itu pula
Tergambar indahnya dunia
Dan puji syukur atas semua karunia
Nikmat Tuhan yang tiada terkira

Jika kau lihat hari ini cerah merona
Atau melingkup dalam gelap nan kelam
Mungkin karena aksara yang telah kususun menjadi kata
Telah menyihir hari dengan puisi dan mantera suci dari palung jiwa yang  terdalam

(Puisi untuk Hari Puisi Sedunia-World Poetry Day)

Tangerang, Maret 2019
Mahendra Paripurna

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline