Pada gerimis yang hiasi hari ini
Aku tak ingin lagi bertanya
Kemana tangis yang ku dengar kemarin
Di sela tetesan air yang jatuh di dahan pepohonan
Mungkin duka tlah sirna
Atau justru sedang saling berbagi cerita
Tentang pedihnya nestapa
Dari duri yang menusuk-nusuk cinta
Aku pun tak tahu pasti
Siapa pemilik tangis yang tak mau tampakkan muka
Rasanya dia seorang wanita
Lembut mendayu nyanyikan syair tentang lara
Awan gelap di angkasa
Juga seolah menutup mata dan telinga
Kala aku menatap penuh tanya
Dan menanti jawab akan sebuah tarian luka
Untunglah dewa petir cukup bijaksana
Mau sedikit buka suara
Rupanya si wanita yang kudengar menangis kemarin
Sedang penuh suka cita dalam pelukan dinginnya angin
Kau tahu mengapa
Rupanya sang penghianat cinta
Tlah hangus terpanggang
Oleh halilintar yang menyambar di tengah tanah lapang
Dan samar kulihat di langit senja
Seorang wanita sedang asyik bercengkrama
Bersama dewa hujan di atas singgasana
Lamat kudengar ia berkata
Terbalas sudah dendam asmara
Tangerang, Februari 2019
Mahendra Paripurna