Lihat ke Halaman Asli

Mahendra Paripurna

Berkarya di Swasta

Mengalirlah Air Mata Air

Diperbarui: 7 Februari 2019   15:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay.com


Katamu kau cinta aku
Tulus, mengasihi

Serupa air mengaliri tanah-tanah gersang berbatu
Merasuk hingga ke celah bumi

Katamu kau tak mungkin sakitiku
Melukai rasa dan jiwa

Lalu mengapa laksana pembalak liar kau rusak lestarinya alam nan biru
Kau tebang pepohonan penyerap air baku hingga tak lagi bersisa

Katamu kan kau jaga suciku
Tak mungkin kau nodai

Kini kau cemari beningnya tubuhku
Dengan sampah dan limbah yang buat semua terkotori

Tak kau lihatkah air mata nan mengalir hitam
Dari mata air yang kini kelam
Tak kau lihatkah jelaga
Menghampar di kebeningan air yang tak lagi bercahaya

Jangan salahkanku
Jika tak lagi dapat hilangkan rasa dahaga
Dan jika cawan-cawan anggurmu
Terganti olah racun dari mata air yang kini bernoda

Mungkin di suatu masa
Aku akan mulai bercerita
Tentang lenyapnya alam semesta
Akibat ulah para manusia
Yang juga punah tak bersisa

Hingga,
Mengalirlah air mata air....

Tangerang, Februari 2019
Mahendra Paripurna




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline