Lihat ke Halaman Asli

Mahendra Paripurna

Berkarya di Swasta

Puisi | Hujan yang Kau Bilang Rindu

Diperbarui: 23 Januari 2019   07:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay.com

Lihatlah ini hujan
Tengadahku menatap pada langit yang menggelap
Tertutup mendungnya awan
Yang tak henti curahkan tetesan air menghempas atap

Bukan, ini rindu
Itu katamu
Menjulurkan tangan menembus kucuran air yang menderas
Seolah membelai dengan jemari di muka teras

Hahaha
Hujan kau bilang rindu
Kau pikir dia manusia
Yang punya rasa di kalbu

Kau menatap sendu
Pada angkasa seolah berduka
Ini adalah kerinduan sang awan pada tanah yang lama tak bertemu
Tetesan air yang membasahi bumi adalah wujud awal sang awan di angkasa

Hujan adalah pembawa pesan rindu
Yang menggebu

Dan kini hujan yang kau bilang rindu
Hadir kembali di sini
Bawa kenangan manis tentangmu
Yang dulu tlah lama kuanggap mati

Tangerang, Januari 2019
Mahendra Paripurna

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline