Lihat ke Halaman Asli

Mahendra Paripurna

Berkarya di Swasta

Puisi | Berselingkuh dengan Kesunyian

Diperbarui: 17 Januari 2019   03:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay.com

Selepas bercinta dengan keramaian
Yang memekakkan gendang telinga
Malam terjebak dalam kejenuhan
Akan lidah-lidah berbelati yang tadi menggores sejumput rasa

Kaki-kaki yang tadi berderap menjelang malam
Terdiam
Buat kegelapan nan kelam
Kian mencekam

Tersisa kesunyian
Malu-malu kian mendekat
Menggoda malam yang sendirian
Dan terpuruk dalam pekat

Memeluk malam dengan erat
Kesunyian seolah kian merapat
Mencumbui dengan hangat
Diiringi alunan samar katak telaga yang tak henti melompat

Bercengkrama dan hanyut oleh tenang
Hingga pagi menjelang


Tangerang, Januari 2019
Mahendra Paripurna

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline