Terbangun oleh malam
Oleh rintik hujan yang menggelitik telinga
Menutupi sepi dengan gemericik air jatuh dari langit kelam
Serupa tetabuhan turun dari angkasa
Nyanyian dalam kesunyian
Buat mata enggan terpejam
Seolah malam mengajak diskusi tentang dunia yang penuh keanehan
Tentang berbagai tragedi dan fenomena alam
Setelah ramai tingkah polah manusia
Oleh selubung prostitusi yang perlahan terbuka
Alam kembali tunjukkan taring-taringnya
Seolah protes atas peringatan yang tak jua ada imbasnya
Puting beliung melibas
Laksana tangan-tangan raksasa yang menebas
Dengan pusaran angin yang terus menerabas
Tanah sunda seolah akan berhenti bernapas
Akan kemana harus berlari
Jika tak ada lagi tempat tuk sembunyi
Akan kemana harus mengadu
Jika Kau tak lagi mau berpaling tuk bertemu
Hanya mampu renungi
Kepingan-kepingan peristiwa
Dari puzzle yang Kau sodorkan tuk di susun kembali
Membuka kitab berdebu mencari tentang sebuah makna rahasia
Seiring dzikir malam
Menyambut pagi yang kian muram
Tangerang, Januari 2019
Mahendra Paripurna