Lihat ke Halaman Asli

Mahendra Paripurna

Berkarya di Swasta

Puisi | Aku adalah Api

Diperbarui: 11 Januari 2019   22:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay.com

Aku adalah api
Yang ditempa gunung merapi
Lahir dari lahar merah
Muntahan perut bumi yang terbelah

Aku adalah api
Perlambang semangat juang alam dunia
Pembawa ribuan mimpi-mimpi
Dari patahan-patahan tanah yang tak terjangkau nalar manusia

Serupa kobaran nyala
Bawa terbang kibasan asa
Tuk taklukkan angkasa
Menembus awan-awan ke nirwana

Namun aku adalah api
Yang lama terpenjara dalam sepi
Rindukan dinginnya udara pagi
Yang bekukan aliran lava hingga ke tepi

Namun aku adalah api
Yang memendam cinta suci
Yang tak berdaya seberangi lautan luas
Tuk temui sang cakrawala tanpa batas

Aku adalah api
Yang terpadamkan oleh gelombang kehidupan
Luruh oleh air tsunami
Porak poranda dari bayangan indah tentang masa depan

Aku adalah api
Yang redup tanpa tahu lagi arti diri

Tangerang, Januari 2019
Mahendra Paripurna

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline