Kepada pagi yang kutapaki
Kuingin berujar tentang sebuah kata hati
Tentang resah yang buat ku mati
Yang menikam bersama hadirnya mentari
Kepada pagi yang kutapaki
Kuingin bercerita tentang celoteh yang meriuh
Seolah burung gagak yang sibuk mematuki
Buat dunia menghitam bak air keruh
Kepada pagi yang kutapaki
Kuingin berkisah tentang jalan terjal yang kudaki
Tentang jurang yang mengincar di kanan kiri
Tentang kaki yang seolah tak sanggup lagi berdiri
Kepada pagi yang kutapaki
Aku ingin kau membasuh semua luka
Yang tergores dalam oleh onak berduri
Mengganti segala duka dengan suka cita
Kepada pagi yang kutapaki
Janganlah terlalu cepat kau berlari
Karna tak sanggup lagi kuikuti
Derap langkah seiring tahun berganti
Kepada pagi yang kutapaki
Berikanlah senyummu yang terindah
Agar dapat damaikan panasnya negeri ini
Yang tak henti terbakar oleh api bersekamkan darah
Kepada pagi yang kutapaki
Ingatkanlah kami
Akan sejarah yang menyatukan
Akan persatuan yang dulu sama kita perjuangkan
Kepada pagi yang kutapaki
Kutujukan semua harap ini
Tangerang, Januari 2018
Mahendra Paripurna
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H