Lihat ke Halaman Asli

Mahendra Paripurna

Berkarya di Swasta

Puisi | Pahlawan Pagi Hari

Diperbarui: 3 Januari 2019   10:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kompas.com

Saat pagi masih menyelimuti jiwa-jiwa yang terlelap
Usai malam membungkus langit dengan gelap
Pahlawan pagi tlah mulai bergerak
Membelah kota yang masih sepi dari aktifitas yang menampak

Berseragam oranye bukanlah partai
Berkendara dinas bukanlah pejabat
Hanyalah rakyat jelata yang tak pernah lalai
Melaksanakan bakti tak peduli upah yang didapat

Pahlawan pagi susuri pelosok ibukota
Tak peduli busuknya aroma
Beceknya tanah akibat hujan semalaman
Berjibaku dengan sampah basah berlendir nan berceceran

Sebagiannya sibuk menyapu
Sisi jalan penuh daun dan debu
Puntung rokok, onggokan plastik dan botol
Yang dilempar sembarang oleh manusia-manusia tolol

Sampah seakan tak ada habisnya
Kerja seolah tak jua ada ujungnya
Kebal rasa hati oleh pandang sebelah mata
Dari caci yang anggap sebuah kerja hina

Terpikirkah sekotor apa dunia tanpa mereka
Pahlawan pagi hari yang bersihkan kota
Ringankanlah beban para pekerja
Dengan tak membuang sampah semaunya

Cukup tunjukkan bukti
Untuk indahnya alam nan lestari


Seberapa besarkah engkau peduli ?

Tangerang, Januari 2019
Mahendra Paripurna

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline