Lihat ke Halaman Asli

Mahendra Paripurna

Berkarya di Swasta

Puisi | Akan ke Mana Rindu

Diperbarui: 27 Desember 2018   18:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kompas.com


Akan kemana rindu kupapah
Jika purnama yang berpendar indah
Kini menjauhi langkah
Tak lagi jadi teman berkeluh kesah

Akan kemana rindu melaju
Jika bumi tempat mengadu
Hanya bisa terpaku
Dan enggan mendengarku melagu

Akan kemana rindu kulebur
Andai gunung yang berbaring tertidur
Tak lagi mampu menghibur
Karena merahnya api yang bangkit dari kubur

Akan kemana rindu ini kubawa
Andai birunya samudra
Tak lagi mau bercanda
Terjangkan ombak yang pisahkan raga

Akan kemana,
Semua tanya
Kini membawa air mata
Karna duka
Tlah merampas bahagia

Perihnya merindu
Tak lagi berbatas waktu
Terpenjara abadi
Oleh jauhnya jarak dunia dan akhirat nanti

Mata tak lagi menampak arah
Harus kemana kaki ini melangkah
Bila semua asa tak lagi menawan rasa
Tercerabut paksa, lenyap oleh gelombang tsunami yang perkasa

(Sebuah syair duka untuk Ifan Seventeen dan semua keluarga korban Tsunami Banten dan Lampung Semoga selalu diberi kesabaran dan ketabahan)

Tangerang, Desember 2018
Mahendra Paripurna

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline