Lihat ke Halaman Asli

Mahendra Paripurna

Berkarya di Swasta

Puisi | Tak Bisakah Sejenak Kau Menunggu

Diperbarui: 15 Desember 2018   15:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay.com

Langit bertahtakan awan mendung
Bawa pertanda kan jatuh rintiknya hujan
Celoteh tak sabar laksana lebah yang terus berdengung
Tak bisakah sebentar saja bibirmu kau katupkan

Lihatlah kedepan
Semua mengular
Menanti sinar yang datang serupa harapan
Tak bisakah kau hirup secuil sabar

Bak petinggi istana
Dari negeri antah berantah
Hilang peduli lenyaplah muka
Tak hendak kau mengalah

Laju kau ke depanku
Tak tahukah amarah menggumpal di kalbu
Atau perlu kening seolah tanpa dosamu kupaku
Agar kau tahu artinya malu

Tak bisakah sejenak kau menunggu

(Kekesalan yang muncul kala manusia-manusia tak tahu malu menyerobot antrian bus transjakarta)

Tangerang, Desember 2018
Mahendra Paripurna




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline