Lihat ke Halaman Asli

Mahendra Paripurna

Berkarya di Swasta

Puisi| Aku Sang Peminta

Diperbarui: 18 November 2018   11:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Doc.pribadi: Mahendra Paripurna

Di semburat pagi yang baru menerbitkan warna. Menyisakan setitik embun di daun yang menghijau. Sebarisan wanita bergoyang ikut irama. Sementara aku terduduk hanya bisa melihat dan terpukau.

Warna-warna itu menyilaukanku. Laksana pelangi yang setajam belati. Mengiris-ngiris hati. Menjadi kepingan pilu.

Andai kau dapat merasakan sepahit apa hidupku. Menyusuri jalan-jalan berdebu. Tak mungkin kau langkahkan kakimu. Berjalan dan mendongakkan dagu.

Kemilau mentari pagi. Di hari minggu ini. Mungkin menjadi hari menyenangkan hati. Tapi tidak untukku yang mengisi hari ini untuk sesuap nasi.

Senyuman yang menghias bibirmu. Hanya menyisakan kepedihan yang menderu. Karena kau bukanlah aku. Yang terpuruk dihadapmu meminta-minta mengharap rizki dari tanganmu.

Tangerang, Nopember 2018




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline