Kubawakan kereta senja berlapis emas. Tuk membawamu menyusuri tepian gunung cinta. Tapi kau memilih menyeberangi lautan luas. Dan patahkan kerasnya asa.
Kuhadirkan taman-taman bunga. Di relung hatimu yang terluka. Tapi kau siram dengan butiran-butiran salju. Yang bekukan relung kalbu.
Kuhidangkan merahnya anggur asmara. Di gelas yang berkilau bak permata. Tapi kau campakkan ke lumpur. Hingga sinarnya nyaris terkubur.
Kuputuskan tuk pulang ke angkasa. Ke tempat segala harap tak lagi kurasa. Kepak sayapku tlah siap lesatkanku kembali ke kayangan. Saat kau peluk aku mengajak tuk bersama terbang ke peraduan.
Ternyata rindu tlah membawamu. Untuk meracik sebait syair bersamaku.
Tangerang, Oktober 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H