Lihat ke Halaman Asli

mahdi reza

Mahasiswa

Dosen Milenial: Menerapkan Pembelajaran yang Inovatif dan Kreatif

Diperbarui: 4 Juni 2024   23:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Penulisan berita dan penulisan kreatif, pada saat mendengar Mata kuliah tersebut dan mengetahui dosen pengampu nya adalah pak Ikshan Ahmad, agak terasa seperti dejavu, karena mengingat pengalaman diajar oleh beliau di semester 1, beliau sangat galak di semester 1, karena beliau membuat peraturan yang sangat bisa di bilang membuat beberapa mahasiswa kesal, pasalnya belau membuat peraturan Dimana mahasiswa yang telat walaupun hanya lewat 1 detik, tidak diperbolehkan untuk masuk, awal nya saya mengira peraturan tersebut hanya gertakan saja untuk mahasiswa agar disiplin, tapi pada saat ada mahasiswa yang telat, beliau beneran menyuruh mahasiswa itu untuk keluar dan tidak usah mengikuti kelas, ada satu omongan lagi yang tercetus dari mulut beliau yang saya ingat dari semester 1, Dimana beliau memberikan tugas dan menanya kepada mahasiswa apakah mau mengerjakan tugasnya atau mau diganti, Ketika mahasiswa bertanya "kalo diganti memang tugas nya apa pak?" sontak beliau menjawab dengan santai "ya kalian bisa membuat masjid sebagai tugas pengganti" dan mahasiswa pun kaget mendengar ucapan beliau, dibalik galak nya mimik muka beliau memang tersimpan humor di dalamnya

Semester demi semester pun berlalu dan sampailah di semester 4 yang mana di dalam nya ada Mata Kuliah penulisan berita dan penulsan kreatif yang Dimana dosen pengampunya adalah pak ikshan, tetapi pada semester kali ini muka beliau terasa berbeda, aura aura galak beliau di semester 1 pun tak sama sekali terlihat, peraturan tentang keterlambatan yang tidak boleh lebih dari 1 menit sama sekali tidak di singgung oleh beliau.

Masuk pada saat pertama beliau memberikan tugas pertama nya, yaitu kami diharuskan membuat berita dan opini yang harus terbit di platform media dari banten, yang mana pak ikshan mengundang pimred dari media berita dari banten itu sendiri, awal nya kami menggangap tugas itu sangat susah,dikarenakan harus turun lapangan dan lagi pimred dari media terkait susah dihubungi karena mungkin sudah keterbatasan usia, tetapi karena kami ingin belajar tugas itu pun perlahan demi perlahan selesai.

Dikarenakan selaku pimred dari media terkait masih sulit untuk dihubungi dan banyaknya keluhan mahasiswa tentang kesulitan tugas tersebut, maka pak ikshan mengganti tugas tersebut dengan membuat podcast dan dilanjutkan dengan membuat opini yang sedang saya Tulis ini

Saya pribadi ingin sekali mengisi podcast sebagai host, karena ada nya pak ikshan yang mengfasilitasi dari studio, dll, saya jadi belajar banyak dari sana, dimulai dengan tata cara bagaimana mengulik atau meriset topik yang akan dibahas di podcast tersebut, sampai bagaimana memegang tempo yang berjalan di dalam podcast.

Kesimpulan dari tulisan ini adalah, saya cukup banyak berterima kasih kepada pak ikshan, walaupun saya memiliki pandangan pertama kepada pak ikshan terlihat sebagai dosen yang galak, tetapi beliau sebenarnya adalah dosen yang santai dan cukup asik, karena beliau juga, saya bisa merasakan bagaimana menjadi podcaster, dan mengasah skills saya dalam menjadi host atau pembawa acara di podcast, TERIMA KASIH PAK IKSHAN

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline