Lihat ke Halaman Asli

Tragedi Sepeda & Motor

Diperbarui: 26 Juni 2015   16:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Jumat, 30 April 2010

Pagi ini sekitar jam 8.05. Saya melangkahkan kaki keluar rumah. Seperti biasa, jalan yang saya susuri setiap hari selalu sama. Keluar lorong, menyapa tukang sampah yang setiap pagi bertugas di jalan, dan setiap pagi pasti ketemu. Lalu melewati pangkalan becak yang di sana juga nongkrong penjuan lontong sayur plus nasi gemuk. Lalu menyeberang jalan Sudirman, itulah satu-satunya tata tertib yang rutin saya langgar setiap pagi di hari kerja. Karena saya menyeberang jalan tanpa menggunakan tangga penyeberangan atau melewati zebra cross, bahkan sangat riskan akan kecelakaan.

Naaah, hal ini lah yang ingin saya bahas kali ini. Pagi ini berbeda dengan pagi biasanya. Karena ternyata sesaat sebelum saya menyeberang Sudirman itu, telah terjadi sebuah kecelakaan. Kecelakaan yang melibatkan sebuah motor dan sepeda.
Menurut cerita yang saya terima, si pengendara sepeda yang memiliki kebiasaan sama dengan saya itu dengan santainya mengayun sepedanya menyeberangi jalan. Hap.. Satu bagian badan jalan yang terletak di depan Daya Cipta dengan baik dia lewati, berlanjut menuju bagian badan jalan depan Pasar Cinde persis. Naah ternyata penyeberangan sepeda ini kurang mulus. Dari arah kiri jalan, dengan kencangnya melajulah sebuah motor yang dikendarai dua orang pemuda. Mungkin pengendara motor itu sedang menghindari pos polisi di simpang IP. Alhasil motor yang melaju kencang itu mendadak mengambil tindakan dengan mengerem mendadak. dan bukannya sang pengendara sepeda yang celaka, malah si pengendara motor yang terpental. Satu diantaranya cukup parah dan terpaksa dilarikan ke rumah sakit terdekat (RSK Charitas). Sementara si pengendara sepeda diantar pak polisi untuk pulang ke rumahnya.

Kejadian yang cukup singkat itu benar-benar membekas dihati saya, lantaran saya memiliki kebiasaan yang sama dengan pengendara sepeda itu. Mungkin hingga saat ini saya masih bisa selamat, tapi mana tau besok atau lusa giliran  saya yang mengalami kejadian tersebut. Na'udzubillahi minzalik..

InsyaAllah kedepan saya akan lebih memilih untuk menyeberang ditempat yang seharusnya saya lewati. Satu-satunya jalan dengan menggunakan tangga penyeberangan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline