Lihat ke Halaman Asli

Mahbub Setiawan

TERVERIFIKASI

Bukan siapa-siapa

Hobi, Antara Fungsi dan Kepuasan Diri

Diperbarui: 8 Februari 2021   09:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber ilustrasi: https://in2english.net/

Secara fungsi ekonomi, aktivitas orang sehari-hari dapat dikategorikan menjadi aktivitas produktif dan aktivitas non produktif. Aktivitas produktif seperti bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup. Selain itu belajar, bersosialisasi bahkan beribadah juga merupakan salah satu aktivitas produktif.

Aktivitas lainnya adalah aktivitas non produktif. Barangkali, hobi masuk dalam kategori ini. Namun demikian, ada juga bentuk hobi yang sekaligus menjadi aktivitas yang secara ekonomi bersifat produktif.

Sebuah definisi tentang hobi menyatakan:

A hobby is an activity that you do in your spare time for fun. Your hobby may be putting together model train sets and driving your mom crazy from all the noise.

Hobi adalah aktivitas yang kita lakukan di sela-sela waktu luang untuk kesenangan. Ini seperti kita punya hobi mengoleksi miniatur kereta api, mobil, memelihara burung atau bahkan mungkin ngeprank orang lain.

Kata kunci dari hobi adalah waktu luang dan kesenangan (fun). Artinya, hobi dikerjakan tidak sampai mengganggu aktivitas produktif utama dan harus memberikan kesenangan kepada pelakunya.

Intinya, hobi itu dikerjakan di waktu luang dengan tujuan kesenangan. Meskipun tidak sedikit orang yang dengan hobi ini, seluruh waktu atau jam kerjanya dialokasikan ketika hobi juga sekaligus menjadi pekerjaan.

Apakah hobi itu harus mahal? Apakah hobi itu harus unik? Apakah hobi itu harus bergengsi? Semua jawaban tersebut tidak relevan untuk dilekatkan kepada sebuah hobi. Hobi tidak memiliki parameter umum untuk dikatakan sebagai hobi.

Setiap orang punya jenis kesenangan tersendiri yang didapatkannya untuk mengisi waktu luang. Namun jika kesenangan itu harus dibiayai di atas tingkat kemampuan ekonomi, maka hobi justru akan membuat orang menjadi terbebani.

Alih-alih orang memperoleh kesenangan dari hobi yang dilakoni, malah justru hobi menguras tenaga, pikiran, finansial dan waktu. Maka hobi semacam ini tidak layak lagi dikatakan sebagai sebuah hobi.

Irasionalitas Hobi

Sebenarnya, jika hobi itu tidak sampai membebani pelakunya, tidak ada kata gagal bagi sebuah hobi. Karena secara naluri, orang tidak akan memaksakan sesuatu yang tidak memberikan kesenangan kepadanya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline