Lihat ke Halaman Asli

Mahbub Setiawan

TERVERIFIKASI

Bukan siapa-siapa

Pesawat Terbang dan Eksistensi Tuhan

Diperbarui: 5 Juli 2018   06:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: inspiring.id

Dengan semakin murahnya harga tiket, saat ini naik pesawat terbang bukan lagi merupakan hal yang istimewa. Siapa saja orang yang punya uang 315.000 bisa naik pesawat terbang atau "motor mabur" dalam Bahasa Jawanya. Itu contoh harga tiket terendah Jakarta-Solo melalui agen penjualan tiket online.

Ada beberapa hal yang bisa dipelajari dan diambil hikmahnya ketika naik pesawat terbang. Ini kalau menurut saya, bukan menurut insinyur yang memahami seluk beluk pesawat terbang. Ini pelajaran "cara bodoh" orang awam yang bukan insinyur pesawat terbang seperti Pak Habibi kebanggaan kita semua.

Sesuatu yang tak terlihat ternyata memiliki kekuatan yang dahsyat

Perhatikan ketika tiap kali pesawat take off atau ketika berada di atas ketinggian maksimal. Ada gaya-gaya dan kekuatan gaib yang tak kelihatan yang mampu mengangkat benda seberat ratusan ton tanpa ada penopang sama sekali. Ia mengangkat pesawat dari permukaan tanah dan sekaligus mempertahankannya dari pengaruh gaya gravitasi di ketinggian tertentu.

Tentu saja keheranan ini bisa dijelaskan menurut hukum-hukum dan teori-teori fisika dan aerodinamika. Itu semua bukan kekuatan mistis tetapi kekuatan yang bisa dijelaskan dengan pendekatan sains. Kita bisa mudah mencari jawabannya hanya dengan mengetikkan keyword  "mengapa pesawat bisa terbang" di Google.

Justru makin kita tahu jawaban ilmiahnya, makin kita yakin bahwa kekuatan yang tak terlihat oleh mata itu memang ada dan tidak harus selalu dikatakan sebagai mistis. Ini berarti kalau seseorang masih berpikiran bahwa yang ada dan memiliki kekuatan itu harus tampak di mata, maka hal tersebut menunjukkan kenaifannya.

Ternyata alam semesta ini luas luar biasa

Ketika berada di atas awan, ketika itu adalah kesempatan untuk ikut membuktikan bahwa alam semesta itu memang sangat luas. Teori-teori astronomi banyak yang menguraikan dan menjelaskan secara lebih detail tentang hal ini.

Tetapi tetap saja ada rasa berbeda ketika kita berada di atas awan dan melihat ke kiri, kanan, atas dan bawah cakrawala. Coba kita bayangkan misalnya jika pesawat yang kita naiki tersebut punya kemampuan seperti pesawat fiktif dalam film Star Wars atau Star Trek. Kira-kira bisa sampai sejauh mana kita menjelajahi ruang angkasa dan merasakan sensasinya di atas sana.

Makin jauh membayangkan bahwa di balik awan yang terlihat ada jarak yang luar biasa jauhnya membentang di sana, makin liar pikiran menuju cakrawala alam semesta. Bagaimana jika perjalanan tersebut tidak berhenti di satu kota, tetapi di satu planet atau di sebuah galaksi? Seperti apa rupa dan rasanya mendarat di sana?

Makin cepat makin tak terasa kecepatannya

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline