Lihat ke Halaman Asli

Mahbub Setiawan

TERVERIFIKASI

Bukan siapa-siapa

Bukan Puisi | Sabda dari Matahari

Diperbarui: 2 Februari 2018   22:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Matahari di genggaman (mountbatursunrisetrekking.com)

Lihatlah matahari...! Adakah planet yang mampu melawan kekuatannya? Tidak ada. Dengan energi dan api yang ada padanya, matahari mampu meluluhlantakkan apa pun yang ada di dekatnya.

Tetapi matahari tidak sombong dengan kekuatannya. Dia menjauhkan diri agar planet di sekelilingnya tidak terancam olehnya. Cukup baginya untuk memberikan cahaya dan kehangatan bagi benda planet sekitarnya.

Lihatlah matahari...! Apakah bumi lebih besar dari padanya? Tidak. Matahari lebih besar ukurannya dari pada bumi. Matahari lebih kuat energinya dari pada bumi. Matahari lebih terang cahayanya dari pada bumi.

Tetapi matahari tidak menebar api dan membakar bumi seisinya. Matahari bijak dengan kebesarannya. Matahari menaungi bumi dengan cahayanya. Matahari menjaga gravitasi bumi sehingga tetap di orbitnya.

Lihatlah matahari...! Apakah ia berada dekat dengan kita penghuni bumi? Tidak. Dia jauh sejauh-jauhnya. Dia tidak mungkin dijangkau oleh manusia. Dia berada di ketinggian dan kejauhannya.

Tetapi matahari tidak meninggalkan kita semua di bumi. Meskipun jauh, setiap pagi sampai sore hari, dia setia menyapa dan menengok penghuni bumi semuanya. Dia tersenyum kepada kita semuanya.

***

Jika manusia merasa hebat dan kuat, belajarlah dari matahari agar tidak menghinakan mereka yang lemah; agar melindungi mereka yang tidak berdaya. Jika manusia merasa pintar dan cerdas, belajarlah dari matahari agar mau mengajari mereka yang bodoh dan tuna wacana.

Jika manusia merasa kaya dan berada, belajarlah dari matahari agar mau memberi kaum miskin dan duafa; mau memberi pengemis dan kaum tak punya. Jika manusia merasa gagah perkasa, belajarlah dari matahari agar tidak menyebar api amarah dan angkara murka; agar rendah hati dan tidak menghina sesama.

***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline