Lihat ke Halaman Asli

Mahbub Setiawan

TERVERIFIKASI

Bukan siapa-siapa

Berimajinasi untuk Memahami

Diperbarui: 25 Januari 2018   23:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ukbadergisi.com

Hakikat manusia salah satunya berpikir dan memahami. Apa pun yang tampak dalam kehidupan bisa memberikan makna dan pemahaman. Pun juga yang tidak ada dalam kenyataan, bisa memberikan pencerahan untuk siapa pun. Berimajinasi dalam rangka memahami merupakan upaya pribadi ketika kesadaran akan permasalahan muncul. Lakukanlah itu tanpa harus ragu!

Refleksi

Jangan kita mengira neraka ada di sana semata-mata. Namun di sini dan kini ia membuka pintu gerbang selebar-lebarnya. Setiap orang berpeluang dilumat apinya. Tidak peduli kriminal atau Kyai sekalipun. Katakan saja itu neraka jiwa.

Dunia tidak mewujud dengan tampilan membosankan. Ia tersenyum kepada seseorang. Satu waktu ia cemberut dan mengambek kepada lainnya. Ia mengangkat si A, namun menginjak si B.

Berpasangan dan berkelit kelindan sifat dunia. Tampak kontradiktif atau terkadang harmoni menjelma. Kelalaian diri memberi makna pada itu, potensial memfungsikan dunia sebagai neraka kebodohan yang membara.

Kehilangan bisa membingungkan. Kehadiran bisa menenangkan. Tetapi semu dari itu semua tetaplah ada. Tidak semua yang baik itu indah. Tidak semua yang buruk itu menjijikkan. Kewaspadaan hati dan nalar di sini diuji.

Ini bukan relativisme pemikiran. Ini bukan abu-abu pemahaman. Beragam persepsi bukan berarti ilusi. Ketika intelek kita naik dan meninggi, semua itu akan tampak seolah menjadi satu.

Keberagaman dan warna-warni terjadi manakala sisi-sisi mata manusia terhalangi. Bukan oleh kebodohan. Karena tidak ada yang namanya kebodohan. Warna-warni terhalangi oleh ego dari pengetahuan diri yang licik, sempit dan fanatik.

Orang bisa menyebut sawah sebagai ladang ketika musim palawija. Orang juga bisa melabelinya sebagai lapangan bola di sore hari musim kemarau. Atau orang bisa menyegelnya sebagai jaminan kredit usaha.

Objeknya satu, tetapi sebutan dan fungsi ganda dan beragam. Ini semua tergantung bukan karena mata di kepala. Tetapi tergantung mata pikiran dan tujuan serta kebutuhannya.

Pun demikian, kosa kata surga dan neraka itu sama. Bagi si A lautan adalah surga. Bagi si B itu adalah neraka. Kemampuan bisa membuat objek menjadi surga. Kebodohan akan menyulapnya menjadi neraka.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline