Lihat ke Halaman Asli

Health Security: Epidemi Virus Ebola Uganda Tahun 2022

Diperbarui: 2 Desember 2023   17:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Virus Ebola merupakan virus yang muncul pada tahun 1976, dalam kurun waktu tersebut virus ini menyerang beberapa kota yang berada di Afrika diantaranya yaitu, Nzara, Sudan Selatan dan Yambuku, di Republik Demokratik Kongo. Virus ini juga menular di sebuah desa yang dekat dengan sungai Ebola, sehingga perihal tersebut menjadi asal dari nama virus tersebut.

Kelelawar famili Pteropodidae merupakan inang alami dari virus Ebola. Virus ini menular ke manusia melalui kontak langsung melalui darah, sekresi, organ maupun cairan tubuh dari hewan yang tertular seperti, kelelawar, simpanse, gorila, landak, kijang hutan, maupun landak, dimana posisi hewan tersebut sedang sakit ataupun mati di hutan hujan. Sehingga membuat penyakit ini semakin meluas karena tertular dari manusia ke manusia jika melakukan kontak langsung.

Uganda merupakan salah satu negara yang berada di benua Afrika. Negara ini menginformasikan bahwa negara mereka tertular penyakit Ebola dan awal munculnya terjadi di salah satu distrik negara ini, tepatnya distrik Mubende, di Uganda bagian tengah. Penyakit ini pada awalnya ditemukan oleh pria berusia 24 tahun yang berasal dari desa Ngabano yang diidentifikasi telah terkena demam tinggi, dan beberapa gejala lainnya seperti batuk kering, diare berdarah, dan gejala tersebut dimulai pada 11 September 2022.

Pada tanggal 15 September pria tersebut diisolasi, hal tersebut dikarenakan pria tersebut diduga terkena demam berdarah yang diakibatkan oleh virus. Setelah itu dilakukan tes sampel darah pada tanggal 17 September melalui institut penelitian virus Uganda melalui tes RT-PCR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pria tersebut terkonfirmasi terkena virus ebola Sudan (SUDV) pada 19 September 2022. Setelah dilakukan dua hari penelitian dimana pada tanggal tersebut pria yang dikonfirmasi meninggal karena virus SUDV.

Pada dua minggu pertama bulan September terdapat sejumlah kematian di sub-kabupaten Madudu dan Kiruma di distrik Mubende. Dari hasil investigasi kematian sejumlah orang tersebut dikarenakan terpapar oleh virus ebola yang disebabkan oleh SUDV. Sehingga tepat pada tanggal 20 September 2022 negara ini mengumumkan bahwa negara nya terpapar virus ebola.

Menurut data dari World Health Organization (WHO) pada tanggal 25 September 2022, terdapat 36 kasus kumulatif (18 kasus terkonfirmasi penyakit dari virus tersebut dan 18 kasus probable). Laporan dikonfirmasikan dari distrik Mubende sebanyak (14 orang tertular dan 18 orang probable), distrik Kyegegwa (tiga yang terkonfirmasi terpapar virus), serta distrik Kassanda (satu kasus yang dikonfirmasi terpapar virus).

Berdasarkan tanggal 25 September 2022 telah tercatat sebanyak dua puluh tiga kematian, dimana diantaranya lima orang terkonfirmasi terpapar virus SUDV, berdasarkan case fatality rate (CFR) dimana kasus terpapar sebanyak 28%. Dan total kasus terkonfirmasi dan suspek 62% adalah perempuan serta 38% adalah anak laki-laki. Pada tanggal tersebut jumlah yang terpapar virus tersebut sebanyak 13 orang dirawat di rumah sakit, dimana usia rata-rata yang terpapar virus berumur 26 tahun (usia berkisar 1 hingga 60 tahun), dan jumlah kumulatif yang terdaftar sebanyak 223 orang.

Pada tanggal 26 Oktober 2022 kasus yang terkonfirmasi sebanyak 115 orang, 21 kasus probable, mencakup 32 kasus terkonfirmasi terpapar, serta 21 kasus kematian kemungkinan berdasarkan case fatality rate (CFR) dimana kasus terkonfirmasi 27,8% yang telah dilaporkan. Berdasarkan laporan petugas kesehatan terdapat 15 kasus dan empat kematian yang dilaporkan secara keseluruhan. Di tanggal tersebut terdapat 1.844 warga berada dalam pengawasan di sembilan distrik Uganda, sehingga total kumulatif terdapat 3.166 kontak telah terdaftar sejak munculnya wabah tersebut. Dimana terdapat 1194 (37,7%) telah menyelesaikan masa tindak lanjut selama 21 hari.

Mubende merupakan kabupaten yang paling terdampak dari virus ebola, hal tersebut dapat dilihat berdasarkan pada laporan yang dikeluarkan berjumlah 54,7% dari seluruh jumlah kasus yang terkonfirmasi, terutama pada daerah sub kabupaten Madudu yang dilaporkan sebanyak 21 kasus yang terkonfirmasi (18,2% dari seluruh jumlah kasus yang terkonfirmasi). Dan terdapat tambahan dua kabupaten yang terdampak dari virus tersebut, sehingga terdapat tujuh kabupaten yang terdampak dari virus ebola.

Pada tanggal 7 November 2022, terdapat 1.386 kontak yang terdapat di tujuh distrik sedang dalam sebuah pengawasan, berdasarkan tingkat tindak lanjut sebesar 92%. Penyebaran virus ini terdapat 2.835 sebuah peringatan dengan rata rata sebanyak 71 orang per hari, Sekitar 94% (n=2671) dari semua riset yang telah diselidiki dalam kurun waktu 24 jam, dimana terdapat 1.120 dari riset tersebut termasuk sebagai kasus dugaan. Jumlah peringatan yang diperiksa dalam waktu 24 jam terus meningkat, dan hampir semua peringatan (657/659) diselidiki dalam waktu 24 jam pada minggu yang dimulai tanggal 31 Oktober, dengan 31%    (n =203) diverifikasi sebagai kejadian yang dicurigai.

Antara tanggal 20 September dan 7 November, tercatat total 136 kasus terkonfirmasi dan 53 kematian terkonfirmasi (CFR 38,9 %) yang disebabkan oleh penyakit Ebola yang disebabkan oleh virus ebola Sudan (SUDV), yang mencerminkan peningkatan masing-masing sebesar 18% dan 66%. sejak wabah itu diberitahukan terakhir diterbitkan pada 28 Oktober 2022. Selain itu, 21 kasus kematian  yang diduga telah dilaporkan sejak epidemi ini dimulai, dengan kematian terakhir terjadi pada tanggal 29 September. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline