Lihat ke Halaman Asli

Peran Pendidikan dalam Mengatasi Kontroversi Hijab di Era Modern

Diperbarui: 21 Oktober 2024   14:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Gaya berhijab mungkin saja dijadikan para Wanita untuk mengekspresikan karakter kepribadian mereka sambil tetap menjalankan syariat keagamaan. Di era sekarang, trend hijab sangat dinamis dan terus berkembang seiring perubahan model global. Kini hijab sudah mengalami transformasi dan dijadikan sebagai trend fashion dikalangan Muslimah.

Dalam islam, menutup aurat merupakan suatu kewajiban penting seperti ibadah-ibadah lainnya. Seperti dalam surat Al- Ahzab ayat 59, ayat tersebut memberikan perintah bagi kaum Muslimah untuk mengenakan pakaian ( hijab) yang menutupi tubuh mereka. Perintah tersebut bertujuan untuk melindungi mereka dari kejahatan maksiat serta memberikan identitas mereka sebagai seorang Muslimah.

Namun di era modern saat ini muncul beberapa kontroversi tentang hijab. Adanya media sosial seperti Instagram, Tik Tok, dan YouTube yang dijadikan para Perempuan sebagai tempat berekspresi dan membangun identitas. Banyak Para influencer Muslimah yang mempopulerkan gaya hijab mereka dan menjadikannya trend fashion hijab sebagai ciri khas mereka. Dari beberapa gaya hijab mereka ada yang menimbulkan kotroversi dalam Masyarakat. Seperti trend penggunaan Turban sebagai hijab yang di nilai tidak sesuai dengan syariat islam, karena menunjukan leher yang terbuka dimana seperti yang kita tau leher juga merupakan aurat bagi Perempuan. Hal tersebut yang menjadi tanda tanya dalam masyarakat apakah di era sekarang hijab hanya di jadikan sebagai fashion bukan untuk memenuhi perintah Allah swt.

Bukan hanya di media sosial, perdebatan mengenai hijab juga terjadi dikalangan Masyarakat biasa. Seperti anak-anak sekolah zaman sekarang yang lebih suka menggunakan hijab yang menunjukan poni nya yang mereka sebut sebagai 'jipon'. Dalam hukum islam mewajibkan Muslimah menutup aurat mereka, dan seperti yang kita tau aurat seorang Perempuan dalam hukum islam di mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki termasuk poni dan leher. Maka dari itu penggunaan trend hijab tersebut tentu saja melanggar syariat agama islam.

Dalam hal ini peran desaigner juga menjadi perdebatan, karena banyak desaigner yang mendesain pakaiannya dengan hijab yang belum sesuai dengan syariat islam. Hal ini menyebabkan banyak Masyarakat yang menggunakan desain tersebut untuk sehari-hari dan menjadikannya sebagai fashion. Perdebatan yang terjadi pada Masyarakat muslim membahas mengenai apakah hijab di era sekarang hanya dijadikan sebagai trend fashion dan meninggalkan syariatnya?.

Kontroversi gaya hijab juga terjadi dikalangan mahasiswa. Banyak mahasiswa Muslimah zaman sekarang lebih mementingkan penampilan dan perilaku konsumtif dalam penggunaan hijab. Seperti penggunaan turban saat pergi ke kampus yang tentu saja itu melanggar nilai kesopanan sebagai mahasiswa muslim. Selain itu banyak diantara mereka yang menormalisasikan penggunaan hijab yang dipadukan dengan baju ketat membentuk lekuk tubuh dengan hijab yang diikat kebelakang sehingga menunjukan dada mereka.  

Dalam masalah ini mungkin saja penyebabnya karena sering terjadinya diskriminasi pada pengguna hijab. Adanya diskriminasi tersebut membuat para Perempuan berlomba-lomba mengikuti gaya hijab dan dijadikan trend fashion untuk menghindari diskriminasi, yang sayangnya gaya hijab yang gunakan malah melenceng dari syariat islam. Penyebab lain juga adanya diskriminasi di sekolah, banyak sekolah yang melarang penggunaan hijab bagi para muridnya. Diskriminasi tersebut menyebabkan kurangnya pengetahuan pelajar tentang hijab.

Untuk mengatasi hal ini peran Pendidikan terutama Pendidikan islam sangat diperlukan. Melalui Pendidikan agama dan moral, Lembaga Pendidikan diharapkan dapat memperkenalkan dan membimbing siswa-siswa mereka dalam pengggunaan konsep hijab yang benar sesuai hukum islam. Guru, dosen, dan pendidik lainnya dapat berperan dalam sosialisasi penting untuk memberikan teladan tentang bagaimana hijab di praktik kan dalam kehidupan sehari-hari.  Mereka seharusnya dapat membantu mengatasi kesalapahaman tentang hijab. Di era modern ini Lembaga Pendidikan juga harus mendorong siswa-siswa nya memiliki pemikiran yang kritis tentang hijab, menekan kan mereka bahwa seseorang yang menggunakan hijab atau tidak itu Keputusan pribadi. Tetapi Perempuan yang menggunakan hijab harus sesuai dengan syariat agama.   

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline