Lihat ke Halaman Asli

Miris, Sistem Senioritas di Kampus [PART 1]

Diperbarui: 3 Juni 2017   22:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sebenarnya dari dulu gw udah lama pengen banget untuk ngungkapin semua ini, ngungkapin semua unek-unek yang ingin gw sampaikan tentang dunia kampus yang gw jalani selama 2 semester belakangan ini. Di tulisan ini gw tidak berbicara soal akademisnya, melainkan sistem senioritas yang gw alami di dalam kampus yang membuat gw menjadi MUAK DAN MERASA MIRIS BANGET.

Sebut saja gw mahasiswa galau, gw seorang mahasiswa teknik yang saat ini duduk di semester 2. Masuk kuliah ke fakultas teknik ini bukan kemauan gw, melainkan kemauan dari orang tua gw yang menginginkan gw menjadi seorang engineer.

Di tulisan ini gw sama sekali tidak bermaksud untuk menjelekkan nama baik fakultas teknik, dan sekali lagi di tulisan ini gw ingin mengeluarkan semua unek-unek yang ada di dalam pikiran gw, karena kalau gak gw lepaskan, bisa-bisa membuat gw jadi stress atau bisa jadi membuat gw gila

Fakultas teknik diidentik dengan kata "Solidaritas" dan keras. Di akademis, gw gak terlalu pintar-pintar amat, karena memang kuliah di fakultas teknik ini memang agak sulit dibandingkan dengan fakultas yang lainnya, apalagi gw masuk ke fakultas teknik bukan kemauan gw, tapi gw berusaha perlahan untuk menyukai materi kuliahnya.

Namun ada suatu hal yang membuat gw merasa gak nyaman di dalam kampus gw sendiri, yaitu sistem senioritasnya. Ketika pertama kali gw bersama2 satu angkatan gw masuk ke dalam gedung kampus, dan pada saat itu kami satu angkatan diteriakin oleh seorang lelaki berambut gondrong dari lantai 2 dan menyuruh kami untuk lari menuju ke lantai 2

"woooyyyyy kampreeettt buruan kalian itu lari, gua hitung sampai 3, kalau kalian semua belum masuk keruangan aula, habis kalian semua" ujar si pria berambut gondrong.

dan disitu kami semua berlari dan buru2 untuk memasuki ruangan aula. Setelah semuanya masuk, pintu masuk aula tsb ditutup dengan dibanting oleh salah satu dari mereka, dan disinilah sistem senioritas dimulai.

Selama diruangan, kami dibentak-bentak, kalau salah satu diantara kami ada yang salah, kami semua diberi hukuman untuk yang cowok push up dan yang cewek disuruh jogdir. dan ketika salah satu dari mereka ada yang bertanya dan kami tidak ada yang menjawab, kami disuruh untuk posisi mikir, posisi mikir itu seperti berdiri setengah jongkok, dan kedua tangan nunjuk ke kepala dengan posisi tangan 90 derajat. Dan menurut gw ini termasuk hal yang sangat bodoh yang pernah gw lakukan. Menurut mereka posisi mikir itu tujuannya adalah untuk berpikir, tapi menurut gw hal seperti itu tidak masuk akal. Setelah ada yang menjawab, lalu kami disuruh berhenti untuk posisi mikir.

Dan gw termasuk orang yang pendiam, jadi waktu itu pernah ketika mereka bertanya dan tidak ada yang menjawab. Lalu salah satu dari mereka menghampiri gw dan posisi dia berdiri itu menghadap persis di depan kepala gw.

"lo gw perhatiin dari tadi lo gak pernah menjawab, lo punya otak kan? otakk lo dimanaaaa" dia berteriak di depan gw dengan mengeluarkan bau rokok dari mulutnya

pada saat itu gw hanya bisa diam dan menunduk ke bawah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline