Lihat ke Halaman Asli

Mahar Prastowo

mpsyndicates

Dikira dari Planet Lain, Wartawan Kemendag Kesulitan Meliput Trade Expo 2011

Diperbarui: 26 Juni 2015   00:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_142767" align="aligncenter" width="500" caption="Ilustrasi Pameran (tucsongemexpo)                                                                                          "][/caption] exponewsroom--"Ya mau tanya dulu (boleh masuk atau tidak, red), karena hanya untuk media nasional dan internasional," ujar seorang petugas penyelenggara event (EO) Trade Expo Indonesi-TEI 2011 ketika Rina, staf Humas Kementerian Perdagangan menegur dengan keras karena mempersulit rombongan wartawan Kemendag yang meliput TEI 2011. Rupanya beberapa saat sebelumnya, terjadi insiden di pintu masuk dan registrasi media peliput yang hanya terbatas untuk media nasional dan internasional. Merasa bekerja pada penerbitan nasional dalam negeri, bahkan internasional untuk media online, rombongan wartawan Kementerian Perdagangan yang datang satu bis bersama jajaran Kemendag bermaksud baik datang dan meliputnya. "Lantas buat apa kita dikasih ID Card PRESS ini?" Kata seorang pewarta online yang beberapa hari sebelumnya diberikan kartu entry pass untuk melakukan liputan. Hal senada diungkapkan Syamhudi, redaktur portal online mediaprofesi.com dan koran Sinar Kalteng,"Saya tidak tahu dianggap apa media kami kalau indikasinya nasional dan internasional." "Jangan-jangan media akherat atau dari planet lain," timpal yang lain. Ketika Oloan Siregar, pewarta online Citra Indonesia yang merupakan wartawan resmi Kemendag  melakukan konfirmasi perihal insiden tersebut ke Nury Sybli dari Sybli Community selaku PR, justru mendapat jawaban lain. “Maksud anda apa? Kalo soal uang parkir bisa ambil ke saya, tinggal temui saya di media center. Tim memang tidak mengurus perihal ini,” ujar Nury terkesan bernada melecehkan. Sebagaimana diketahui, pekan ini diselenggarakan acara Trade Expo Indonesia ke-26 di sebuah gedung pameran di Jakarta. Memang target acara adalah mengundang buyers dari luar negeri akan komoditi dan potensi pariwisata di Indonesia, termasuk produk dan jasa. Maka bisa jadi, kalau anda bukan buyer, hanya pengunjung biasa yang mau melihat potensi anak bangsa, rambut hitam anda bukan tiket yang tepat untuk masuk.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline