Lihat ke Halaman Asli

Mahardika Winasis

Universitas Diponegoro

Peningkatan Variasi Olahan Telur Pindang untuk Meningkatkan Nilai Jual Produk

Diperbarui: 12 Agustus 2023   14:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto bersama ibu-ibu senam pagi

Klaten : Telur adalah salah satu sumber pangan protein hewani yang populer dan sangat diminati oleh masyarakat. Hampir seluruh kalangan masyarakat dapat mengkonsumsi telur untuk memenuhi kebutuhan protein hewani. Telur itik dan telur ayam memiliki perbedaan yang cukup jelas. Telur itik mengandung kuning telur 7 % lebih banyak dan putih telur 5 % lebih sedikit daripada telur ayam. Telur itik mempunyai kadar lemak yang lebih tinggi dibandingkan telur ayam kadar lemak kuning telur itik adalah 35 %, sedangkan kadar lemak kuning telur ayam adalah 31,9 %.  

Pemindangan telur merupakan salah satu bentuk pengolahan dengan kombinasi penggaraman dan perebusan. Telur pindang merupakan produk olahan telur tradisional yang menggunakan bahan penyamak protein. Protein akan terdenaturasi jika kontak dengan bahan penyamak, misalnya tanin. Bahan-bahan yang dapat digunakan untuk menyamak telur antara lain kulit bawang merah, daun jambu biji dan air teh

Telur pindang dimasak dengan tujuan untuk memberikan rasa yang kaya dan enak pada telur. Rempah-rempah dan bumbu-bumbu yang digunakan dalam proses perebusan memberikan karakteristik unik pada telur, menjadikannya sebagai hidangan yang lezat dan populer di Indonesia.

Penentuan mutu bahan makanan pada umumnya sangat bergantung pada beberapa factor diantaranya cita rasa, warna, tekstur dan nilai gizinya. Warna menjadi salah satu penentu kualitas dari bahan pangan. Warna pindang telur dipengaruhi oleh proses perebusan telur dengan bumbu dan penyamakan. Masyarakat lebih menyukai pindang telur berwarna lebih muda. Namun pada dasarnya warna dari pindang telur ialah sama yaitu merah kecoklatan, warna ini diperoleh dari daun jambu biji sebagai bahan penyamak. Penggunaan kecap manis sebagai bumbu juga mempengaruhi warna pindang telur. Selain itu pada permukaan pindang telur juga terdapat pola retakan-retakan

Dengan adanya hal tersebut, Mahardika Winasis sebagai KKN Tim II Universitas Diponegoro 2022/2023 melaksanakan sosialisasi peningkatan variasi olahan telur pindang untuk meningkatkan nilai jual produk di Desa Jelobo Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten. Sosialisasi diadakan pada hari selasa (30/07/23) pada pukul 07.33 kegiatan dilaksanakan salah satu rumah warga Jelobo pada saat melaksanakan senam pagi.

Pembagian Telur Pindang 

Telur pindang dibuat dengan cara merebus telur ayam dalam campuran air dan bumbu-bumbu pilihan. Bumbu-bumbu tersebut dapat mencakup rempah-rempah seperti daun salam, lengkuas, serai, bawang merah, bawang putih, ketumbar, dan kunyit. Telur direbus dalam campuran bumbu hingga matang dan meresap ke dalam telur. Setelah direbus, telur biasanya didinginkan dan dapat dihidangkan sebagai lauk pauk atau dimakan sebagai camilan.

Tujuan kegiatan dari sosialisasi untuk meningkatkan sumber olahan baru yang bebahan dasar telur untuk meningkatkan perekonomian warga desa Jelobo dan dapat meningkatkan nilai jual produk itu sendiri. Dengan pengetahuan dan kesadaran yang meningkat, diharapkan lebih banyak masyarakat akan mempraktikan cara pembuatan telur pindang sehingga dapat bermanfaat untuk Masyarakat Jelobo.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline