Kompasiana dalam Kata
Segala yang tertulis, terpahat, membutuhkan lantai merah jingga.
Di sebuah semoga, ia merambat lewat asa; agar berdiri rumah bagi segala panggung.
Lantai itu menghampar luas, tempat pena dan pikiran berjumpa.
Hari-hari dalam Jejak
Di suatu keteracakan, kutemukan Kompasiana.
Tubuhnya: aneka kue perayaan.
Manis, gurih, dan memikat.
Senin, melamun: Fiksiana yang membuka lapak; cerbung, cerpen, horor, puisi, roman.
Selasa, nostalgia: Halo Lokal yang menceritakan; Bandung, Surabaya, Joglosemar, Makassar, Medan, Palembang.
Rabu, tulus berbagi: Humaniora mengetuk ceruk hati; bahasa, filsafat, pendidikan, sosial budaya.
Kamis, denyut narsis: Gadget, alam, otomotif.
Jumat, universitas kehidupan: Kamu indah, kamu sehat, kamu musikal, kamu diary, kamu filmis, kamu gamers, kamu hobi, kamu parenting, worklife, tak lupa cinta siapa.
Sabtu, kunci masa depan: Entrepreneur, finansial, kecerdasan buatan, NFT, metaverse, atletik, balap, bola, raket, ilmu alam, sosial budaya.
Semua ini adalah jejak-jejak, serpihan warna,
Yang menjelma tubuh-tubuh kisah.
Minggu dan Aku
Aku tanpa hari-hari, aku tanpa aku.
Tanpa sesudah dan sebelum,
Aku adalah aku yang lain,
Kubiarkan berkeliaran seperti bayang tak bertuan.
Aku yang tidak membutuhkan apapun,
Namun apapun merindukan aku.
Dan dalam lintas waktu ini, aku bersaksi:
Kompasiana adalah denyut dunia,
Berlayar dalam kata-kata tanpa tepi.
Kompasiana,
Jadi? Aku: penjaga kata yang berlayar tanpa batas.
**
M Sanantara,
Bgr, 29012025
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI