Nama tersimpan rahim waktu
Gema lembut lembah bisu
Langkahmu hadir antara bait-bait
Mengiris sepi, menautkan langit darat
Dasein, benih kata tertanam
Grup itu gugur, daun tua meluruh
Takdir, penyair setia
Menuliskan kita satu aksara
Betapa kaget, jejakku tersimpan
Nomorku, angka melesak ingatan
Kau, teman puisi hangat
Bintang malam kalimat penat
Penjaga sunyi dalam nyala
Cerita terukir saat kata-kata renta
Aksara luhur, kabut pagi
Memeluk Gunung Mahameru
Pohon waktu, ranting aksara berlumut
Roh kata di hutan berujung
Langit terpecah, bait menghujan deras
Bumi meminum takdir, akar tumbuh hingga
Teman puisi abadi
Larik rangkaian menjadi saksi
Dunia runtuh, retak terjahit penuh
Mari mendaki puncak absurditas
Semesta terurai kanvas ilusi
Bachta, mantra waktu yang hidup
Pengawal sunyi, penjaga cahaya cerita
**
M Sanantara
Bgr, 21012025
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H