Lihat ke Halaman Asli

Si Pemimpi Awam

Diperbarui: 15 April 2020   17:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dalam keheningan malam
Kumencoba untuk menuliskan sebuah keinginan
Keinginan yang kudambakan
Yang belum tampak jati dirinya
Dalam hati pun aku bertanya
Akankah aku punya kesempatan untuk menggapainya?
Jika Sang Pencipta menghendakinya
Akankah aku siap menghadapi risikonya?

Dalam tanya, aku bimbang
Dalam tanya, aku berkaca
Dalam tanya, diriku bukan siapa – siapa  
Seakan bintang yang awalnya terang
Menjadi redup cahayanya
Seakan keinginan yang datang
Menjadi debu yang berterbangan
Seakan jiwa yang tenang
Menjadi guncang tak karuan

Di tengah kebimbanganku
Kuambil sepercik air wudhu
Di tengah keraguanku
Kuambil kain sajdahku
Di tengah kesunyianku
Kupanjatkan doa tulus kepada-Nya
Di dalam doa
Datanglah cahaya terang menyapa
Seakan menyelipkan sebuah bisikan
Bisikan ringan dan tenang
Bisikan yang menyadarkan
Dalam percakapan
Ia berkata
Impian itu bukanlah keinginan
Impian itu kebutuhan
Kebutuhan untuk menerima
Kebutuhan untuk bersyukur
Kebutuhan untuk mengingat-Nya




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline