Lihat ke Halaman Asli

Kenaikan UMP sebesar 6,5% PPN sebesar 12% terhadap kesejahteraan masyarakat indonesia khususnya kota serang banten

Diperbarui: 17 Desember 2024   07:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kenaikan UMP Sebesar 6,5% dan PPN Sebesar 12% Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Indonesia, Khususnya Kota Serang, Banten
Kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) sebesar 6,5% dan Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 12% yang telah diberlakukan oleh pemerintah pada tahun 2024 membawa dampak yang signifikan terhadap kondisi ekonomi masyarakat Indonesia, termasuk di Kota Serang, Banten. Kedua kebijakan ini berpotensi memengaruhi daya beli masyarakat, inflasi, dan struktur sosial-ekonomi yang ada. Artikel ini akan membahas bagaimana kedua kebijakan tersebut mempengaruhi kesejahteraan masyarakat, khususnya di Kota Serang.

1. Kenaikan UMP Sebesar 6,5%: Dampak terhadap Kesejahteraan Masyarakat

Upah Minimum Provinsi (UMP) adalah upah minimum yang ditetapkan oleh pemerintah untuk wilayah tertentu, yang bertujuan untuk melindungi hak pekerja dalam memperoleh upah yang layak. Pada tahun 2024, pemerintah memutuskan untuk menaikkan UMP sebesar 6,5% di seluruh Indonesia, termasuk di Provinsi Banten, yang mencakup Kota Serang.

Kenaikan UMP ini dapat dilihat dari dua sisi: sisi positif dan sisi negatif.

a. Dampak Positif:

Peningkatan Daya Beli
Dengan kenaikan UMP, pekerja di Kota Serang, baik yang bekerja di sektor formal maupun informal, akan mendapatkan penghasilan yang lebih tinggi. Ini tentu saja dapat meningkatkan daya beli mereka terhadap barang dan jasa. Dalam jangka panjang, hal ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal karena masyarakat akan memiliki lebih banyak uang untuk dibelanjakan.
b. Dampak Negatif:

Potensi Pengurangan Lapangan Kerja
Di sisi lain, kenaikan UMP yang cukup signifikan dapat membebani perusahaan, terutama usaha kecil dan menengah (UKM), yang mungkin kesulitan dalam membayar upah yang lebih tinggi. Hal ini berpotensi menyebabkan pengurangan jumlah pekerja atau bahkan pemutusan hubungan kerja (PHK) di beberapa sektor, yang pada gilirannya dapat meningkatkan tingkat
2. Pengenaan PPN Sebesar 12%: Pengaruh terhadap Masyarakat

Pada saat yang sama, pemerintah juga memutuskan untuk menaikkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% dari sebelumnya yang berada pada angka 10%. Pengenaan PPN yang lebih tinggi ini membawa implikasi yang cukup besar bagi masyarakat, khususnya di Kota Serang.

a. Dampak Positif:

Peningkatan Pendapatan Negara
Kenaikan PPN akan meningkatkan pendapatan negara, yang dapat digunakan untuk membiayai pembangunan infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan. Peningkatan ini pada akhirnya dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat melalui peningkatan kualitas layanan publik.
Mendorong Ketertiban Pajak
Pengenaan PPN yang lebih tinggi juga bisa mendorong kesadaran masyarakat akan pentingnya membayar pajak, karena pajak ini langsung berhubungan dengan konsumsi barang dan jasa. Hal ini dapat memperbaiki sistem perpajakan Indonesia dalam jangka panjang.
b. Dampak Negatif:

Kenaikan Harga Barang dan Jasa
Pengenaan PPN sebesar 12% dapat menyebabkan harga barang dan jasa menjadi lebih mahal. Bagi masyarakat Kota Serang, yang sebagian besar bekerja di sektor informal dan pendapatannya masih terbatas, kenaikan harga ini bisa membebani mereka.
3. Kesejahteraan Masyarakat Kota Serang, Banten

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline