Lihat ke Halaman Asli

Mahardhika Berliandaldo

Analis Kebijakan

Geowisata untuk Pariwisata Berkelanjutan

Diperbarui: 3 April 2022   14:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Geowisata: Green Canyon Pangandaran (Sumber: inews.id) 

Sektor pariwisata memiliki kontribusi bagi perekonomian Indonesia yakni sebesar 1.734 triliun rupiah pada tahun 2019. Namun demikian, tahun 2020 pada kondisi pandemi Covid-19  menimbulkan dampak negatif yang dimana kontribusi pariwisata terhadap PDB turun hingga -19,2 persen yang dapat dibuktikan dengan penurunan pada Jumlah wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara yang mengalami penurunan masing-masing sejumlah 25 - 30 persen dan 65 - 90 pesen. 

Dalam rangka pemulihan perekonomian Indonesia pasca pandemi Covid-19 khususnya pada sektor pariwisata sesuai dengan Perpres No. 115 Tahun 2021, salah satu strategi dalam pengembangan Pariwisata adalah pengembangan Geowisata sebagai destinasi pariwisata alternatif. 

Menurut Permenparekraf No. 2 Tahun 2020, geowisata adalah pariwisata yang memanfaatkan seluruh aspek geologi, mencakup bentuk, proses geologi, sejarah geologi, dasar pengetahuan geologi, dan faktor pendukungnya, termasuk budaya dan keanekaragaman hayati yang terkait dengan geologi.

Hingga tahun 2024, rencananya pemerintah akan mengembangkan sebanyak 16 Geopark nasional yang akan dijadikan sebagai pariwisata berbasis geologi dengan tujuan untuk mengimplementasikan prinsip pembangunan berkelanjutan berwawasan lingkungan hidup. 

Untuk menjamin pengembangan geowisata tersebut agar dapat berjalan lancar, maka perlu diselaraskan dalam paradigma pengelolaan pada koridor pertumbuhan ekonomi dan pelestarian lingkungan hidup yang berkelanjutan berbasis sinergi dan kolaborasi antar stakeholders. 

Terdapat 5 prinsip utama yang mendasar dalam membentuk geowisata, yaitu bahwa geowisata berdasarkan geoheritage bumi; mendorong kelangsungan ekonomi, peningkatan masyarakat, dan geokonservasi; memiliki unsur informatif dan edukatif; keterlibatan masyarakat lokal; dan menghasilkan kepuasan para turis atau pengunjung.

Dari sekian banyak unsur warisan geologi, terdapat 4 fenomena geologi yang dapat menciptakan daya Tarik wisata, yaitu sebagai berikut:

1. Struktur Geologi

Fenomena ini merupakan bangunan alam nonhayati baik di bawah maupun diatas permukaan bumi yang dibangun oleh tenaga yang bekerja di dalam dan diatas permukaan bumi.

Tenaga yang berkerja di bawah permukaan bumi disebut tenaga endogen, sedang yang bekerja diatas permukaan bumi disebut tenaga eksogen. Salah satu daya tarik wisata berdasarkan fenomena struktur geologi di Indonesia misalnya Danau Toba, Danau Karimutu, dan Gunung Tangkuban Perahu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline