Lihat ke Halaman Asli

Apa Itu OCD?

Diperbarui: 15 Mei 2022   17:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: andreaucini.com

Apa Itu OCD?

Kendala obsesif- kompulsif( Obsessive Compulsive Disorder(OCD)) merupakan kendala mental serta sikap di mana seseorang orang mempunyai benak yang mengusik serta/ ataupun merasa butuh buat melaksanakan rutinitas tertentu kesekian kali sepanjang perihal itu menimbulkan kesulitan ataupun mengganggu guna universal. Semacam yang ditunjukkan oleh nama kendala, indikasi utama Obsessive Compulsive Disorder(OCD) merupakan obsesi serta kompulsi. Obsesi merupakan benak, cerminan mental, ataupun dorongan yang tidak di idamkan yang selalu yang menciptakan perasaan takut, jijik, ataupun tidak aman. Obsesi universal tercantum ketakutan hendak kontaminasi, obsesi dengan simetri, serta benak yang mengusik tentang agama, seks, serta bahaya. Kompulsi merupakan aksi ataupun rutinitas kesekian yang terjalin selaku respons terhadap obsesi. Kompulsi yang universal tercantum cuci tangan secara kelewatan, mensterilkan, mengendalikan beberapa barang, menghitung, mencari kepastian, serta mengecek beberapa barang. Banyak orang berusia dengan Obsessive Compulsive Disorder(OCD) sadar kalau kompulsi mereka tidak masuk ide, namun mereka senantiasa melaksanakannya buat meringankan penderitaan yang diakibatkan oleh obsesi. Kompulsi terjalin begitu kerap, umumnya memakan waktu paling tidak satu jam per hari, sehingga mengusik mutu hidup seorang.

Pemicu Obsessive Compulsive Disorder(OCD) tidak dikenal. Nyatanya terdapat sebagian komponen genetik, serta mungkin besar kedua kembar identik terbawa- bawa daripada kedua kembar fraternal. Aspek resiko tercantum riwayat pelecehan anak ataupun peristiwa faktor tekanan pikiran yang lain; sebagian permasalahan sudah terjalin sehabis peradangan streptokokus. Penaksiran didasarkan pada indikasi yang disajikan serta membutuhkan mengesampingkan pemicu terpaut obat ataupun kedokteran yang lain; skala evaluasi semacam Yale- Brown Obsessive Compulsive Scale( Y- BOCS) memperhitungkan tingkatan keparahan. Kendala lain dengan indikasi seragam tercantum kendala kecemasan universal, kendala tekanan mental mayor, kendala makan, kendala tic, serta kendala karakter obsesif- kompulsif. Keadaan ini pula berhubungan dengan kenaikan bunuh diri secara universal.

Perawatan buat Obsessive Compulsive Disorder(OCD) bisa jadi mengaitkan psikoterapi semacam pengobatan sikap kognitif( CBT), farmakoterapi semacam antidepresan, ataupun prosedur bedah semacam stimulasi otak dalam( DBS). CBT tingkatkan paparan obsesi serta menghindari kompulsi, sedangkan pengobatan metakognitif mendesak sikap ritual buat mengganti ikatan dengan benak seorang tentang mereka. Selective serotonin reuptake inhibitor( SSRI) merupakan antidepresan yang universal digunakan buat menyembuhkan Obsessive Compulsive Disorder(OCD).

SSRI lebih efisien apabila digunakan melebihi dosis tekanan mental yang direkomendasikan; tetapi, dosis yang lebih besar bisa tingkatkan keseriusan dampak samping. SSRI yang universal digunakan tercantum sertraline, fluoxetine, fluvoxamine, paroxetine, citalopram, serta escitalopram. Sebagian penderita kandas buat membaik sehabis mengambil dosis maksimum yang bisa ditoleransi dari sebagian SSRI sepanjang paling tidak 2 bulan; kasus- kasus ini penuhi ketentuan selaku resisten terhadap penyembuhan serta membutuhkan penyembuhan lini kedua semacam clomipramine ataupun augmentasi antipsikotik atipikal. Operasi bisa digunakan selaku upaya terakhir dalam permasalahan yang sangat parah ataupun resisten terhadap penyembuhan, walaupun sebagian besar prosedur dikira eksperimental sebab terbatasnya literatur tentang dampak sampingnya. Tanpa penyembuhan, Obsessive Compulsive Disorder(OCD) kerap berlangsung sepanjang sebagian dekade.

Kendala obsesif- kompulsif pengaruhi dekat 2, 3% orang di sebagian titik dalam hidup mereka, sedangkan tingkatan sepanjang tahun tertentu dekat 1, 2%. Tidak umumnya indikasi diawali sehabis umur 35 tahun, serta dekat 50% penderita hadapi dampak merugikan pada kehidupan tiap hari saat sebelum umur 20 tahun. Laki- laki serta perempuan bersama terbawa- bawa, serta Obsessive Compulsive Disorder(OCD) terjalin di segala dunia. Ungkapan obsesif- kompulsif kadang- kadang digunakan secara informal yang tidak terpaut dengan Obsessive Compulsive Disorder(OCD) buat menggambarkan seorang selaku orang yang sangat cermat, perfeksionis, terserap, ataupun terpaku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline