Lihat ke Halaman Asli

Apa Itu Bahasa?

Diperbarui: 4 Maret 2022   20:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa Itu Bahasa?

Bahasa merupakan sistem komunikasi terstruktur yang digunakan oleh manusia. Bahasa bisa didasarkan pada perkataan serta isyarat( bahasa lisan), ciri, ataupun tulisan. Struktur bahasa merupakan tata bahasanya serta komponen bebasnya merupakan kosakatanya. Banyak bahasa, tercantum yang sangat banyak digunakan, mempunyai sistem penyusunan yang membolehkan suara ataupun ciri direkam buat diaktifkan kembali nanti. 

Bahasa manusia merupakan unik di antara sistem komunikasi hewan yang diketahui sebab tidak tergantung pada satu fashion transmisi( penglihatan, suara, dll.), Sangat bermacam- macam antar budaya serta lintas waktu, serta membagikan rentang ekspresi yang jauh lebih luas daripada sistem yang lain.

Bahasa manusia mempunyai watak produktivitas serta perpindahan, serta tergantung pada kesepakatan serta pendidikan sosial.

Ditaksir jumlah bahasa manusia di dunia bermacam- macam antara 5. 000 serta 7. 000. Ditaksir yang pas bergantung pada perbandingan arbitrer( dikotomi) yang terbuat antara bahasa serta dialek. Bahasa natural diucapkan, ditandatangani, ataupun keduanya; tetapi, bahasa apa juga bisa dikodekan ke dalam media sekunder memakai rangsangan rungu, visual, ataupun sentuhan-- misalnya, menulis, bersiul, menandatangani, ataupun braille. Dengan kata lain, bahasa manusia merupakan modalitas- independen, namun bahasa tertulis ataupun isyarat merupakan metode buat menuliskan ataupun menyandikan perkataan ataupun gerak badan manusia.

Bergantung pada perspektif filosofis menimpa definisi bahasa serta arti, kala digunakan selaku konsep universal," bahasa" bisa merujuk pada keahlian kognitif buat menekuni serta memakai sistem komunikasi yang lingkungan, ataupun buat menggambarkan seperangkat ketentuan yang membentuk sistem ini, ataupun himpunan ujaran yang bisa dihasilkan dari aturan- aturan tersebut. Seluruh bahasa mengandalkan proses semiosis buat menghubungkan ciri dengan arti tertentu. 

Bahasa lisan, manual, serta taktil memiliki sistem fonologis yang mengendalikan gimana simbol digunakan buat membentuk urutan yang diketahui selaku kata ataupun morfem, serta sistem sintaksis yang mengendalikan gimana kata serta morfem digabungkan buat membentuk frasa serta perkataan.

Ilmu yang menekuni bahasa diucap linguistik. Pengecekan kritis bahasa, semacam filsafat bahasa, ikatan antara bahasa serta pemikiran, dll, semacam gimana perkata mewakili pengalaman, sudah diperdebatkan paling tidak semenjak Gorgias serta Plato dalam peradaban Yunani kuno. 

Pemikir semacam Rousseau( 1712-- 1778) sudah memperdebatkan kalau bahasa berasal dari emosi, sedangkan yang lain semacam Kant( 1724-- 1804), berkomentar kalau bahasa berasal dari pemikiran rasional serta logis. Filsuf abad kedua puluh semacam Wittgenstein( 1889-- 1951) berkomentar kalau filsafat sesungguhnya merupakan riset tentang bahasa itu sendiri. Tokoh utama dalam linguistik kontemporer dikala ini tercantum Ferdinand de Saussure serta Noam Chomsky.

Bahasa diperkirakan secara bertahap menyimpang dari sistem komunikasi primata tadinya kala hominin dini mendapatkan keahlian buat membentuk teori benak serta intensionalitas bersama. Pertumbuhan ini kadang- kadang dikira bersamaan dengan kenaikan volume otak, serta banyak pakar bahasa memandang struktur bahasa sudah berevolusi buat melayani guna komunikatif serta sosial tertentu. 

Bahasa diproses di banyak posisi berbeda di otak manusia, namun paling utama di zona Broca serta Wernicke. Manusia mendapatkan bahasa lewat interaksi sosial pada masa anak- anak, serta kanak- kanak biasanya berdialog dengan mudah pada umur dekat 3 tahun. Bahasa serta budaya silih tergantung satu sama lain. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline