Lihat ke Halaman Asli

Maharani Virginoni Zafitri

Mahasiswa Program Studi Administrasi Niaga/Bisnis Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Mengubah Limbah Kopi Menjadi Peluang Emas: Solusi Inovatif Mahasiswa KKN Untag Surabaya di Desa Pugeran

Diperbarui: 17 Juli 2024   11:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kegiatan Pelatihan dan Pendampingan Pemanfaatan Limbah Ampas Kopi/dok. pri

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan momentum penting bagi mahasiswa untuk memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan masyarakat, terutama dalam konteks pembangunan berkelanjutan. Di Desa Pugeran, Mojokerto, Kelompok kami yaitu Kuliah Kerja Nyata Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Sub Kelompok 5 Reguler 13 telah mengambil langkah progresif dengan menggagas pemanfaatan limbah ampas kopi sebagai bahan baku untuk produk inovatif, yang bertujuan untuk mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Limbah ampas kopi, yang sering kali dianggap sebagai sampah yang tidak berguna, sebenarnya memiliki potensi besar untuk diubah menjadi produk bernilai tambah yang dapat memberikan dampak positif secara ekonomi, sosial, dan lingkungan.

Dikarenakan adanya kekurang tentang pemahaman masyarakat Desa Pugeran tentang pemanfaatan ulang limbah ampas kopi secara optimal serta potensi ekonomis yang belum digali dari limbah ampas kopi. Melalui proses inovatif dan kolaboratif, kami telah merancang berbagai strategi untuk memanfaatkan limbah ampas kopi ini, dimana kami telah berhasil menyelenggarakan pelatihan dan pendampingan pemanfaatan limbah ampas kopi kepada masyarakat Desa Pugeran dan telah menunjukkan bahwa limbah ampas kopi bisa menjadi produk yang bermanfaat dan bernilai ekonomis. Program kami menjadi contoh nyata bagaimana kreativitas dan inovasi dapat mengubah tantangan menjadi peluang dengan mengembangkan produk seperti body scrub, pupuk organik cair serta edible grounds cup yang merupakan potensi besar dari limbah ampas kopi.

Di era di mana produk alami semakin diminati, body scrub ini menawarkan solusi perawatan kulit yang efektif sekaligus ramah lingkungan. Butiran kasar dalam ampas kopi efektif mengangkat sel-sel kulit mati, sementara aroma kopi memberikan kesegaran tersendiri. Produk ini bukan hanya memanfaatkan limbah, tetapi juga menawarkan alternatif yang lebih sehat dan alami dibandingkan produk berbahan kimia. Ampas kopi juga dapat diolah menjadi pupuk organik cair yang kaya akan nutrisi. Proses pengolahannya melibatkan fermentasi ampas kopi dengan air, menghasilkan larutan yang kaya akan nitrogen, kalium, fosfor, dan mineral lainnya yang baik untuk tanaman. Pupuk organik cair ini bisa digunakan untuk menyuburkan tanaman di kebun atau pertanian secara alami dan ramah lingkungan. karena berfungsi sebagai kompos alami yang berkontribusi pada kesehatan tanah. Selain itu, proses daur ulang ampas kopi menawarkan manfaat tambahan sebagai pengusir hama dan bau. Salah satu inovasi menarik lainnya adalah penggunaan ampas kopi untuk membuat "edible grounds cup". Produk ini tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga dapat meminimalkan limbah plastik dari gelas kopi sekali pakai. Edible grounds cup dibuat dengan mencampurkan ampas kopi dengan bahan-bahan yang dapat dimakan serta ketika dibuang edible cup bisa terurai secara alami. Edible grounds cup ini dapat digunakan untuk minuman kopi atau menjadi kue seperti pie susu, pie buah, dan lain-lainnya. 

Antusiasme Masyarakat Desa Pugeran dalam Memgolah Ampas Kopi menjadi Produk Inovatif /dok. pri

Melihat antusiasme masyarakat Desa Pugeran khususnya Dusun Sawahan yang mengikuti serangkaian kegiatan, adanya peningkatan pemahaman terhadap pengolahan limbah ampas kopi, keaktifan masyarakat pada saat pelatihan dan pendampingan, serta rasa penasaran tentang produk yang dihasilkan. Melalui pelatihan yang telah dilakukan, kami yakin bahwa Desa Pugeran dapat menjadi contoh keberhasilan dalam mengintegrasikan prinsip pembangunan berkelanjutan ke dalam praktik sehari-hari, menciptakan lingkungan yang lebih baik untuk generasi mendatang. Meskipun tidak langsung ada perubahan secara signifikan, tetapi terdapat peningkatan pemahaman masyarakat Desa Pugeran yang telah memahami tentang teknik pengolahan limbah ampas kopi. Kami berharap dengan adanya program inovasi pemanfaatan limbah ampas kopi ini dapat menjadi contoh inspiratif bagi daerah lain dalam mendukung SDGs secara holistic, dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya daur ulang dan penggunaan kembali sumber daya alam, serta mempromosikan praktik-praktik ramah lingkungan di berbagai sektor industri.

#UntagSurabaya
#KitaUntagSurabaya
#UntukIndonesia
#EcoCampus
#KampusKompeten

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline