Lihat ke Halaman Asli

BIOELAISH, Produk Inovasi Mahasiswa IPB Mendapatkan Respon Baik dari Menteri Pertanian Indonesia (2009-2014) dan Berbagai Pihak Lainnya

Diperbarui: 25 November 2023   19:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menteri Pertanian Indonesia (2009-2014) Mendukung Produk Inovasi Biopelet (BIOELAISH) dari Mahasiswa Bisnis IPB/dokpri

Mahasiswa Bisnis IPB University berhasil mengembangkan sebuah produk biomassa yang berasal dari tandan kosong dan pelepah sawit. Biopelet ini bernama BIOELAISH dan dijual dengan harga Rp10.000/Kg.Pembuatan biopelet ini dilakukan di rumah produksi yang berlokasi di daerah ciampea, Kabupaten BogorBIOELAISH merupakan sebuah inovasi berupa produk biomassa berupa biopelet yang ditujukan untuk mengatasi permasalahan lingkungan yang berkaitan dengan limbah sawit. BIOELAISH diciptakan melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang diselenggarakan oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti). 

Tim PKM BIOELAISH terdiri dari Daniel Rumahorbo, Maharani Arzela Dewi, Rifa Haenun Alya, Arnelia Rimarta, dan Danendra HideakiraDaniel, selaku ketua tim mengatakan, latar belakang pembuatan biopelet BIOELAISH adalah "Karena saya melihat permasalahan dari limbah sawit sampai saat ini masih belum teratasi dengan baik. Selain itu juga, pemerintah masih sangat ketergantungan terhadap penggunaan energi tidak terbarukan. Untuk mengeliminasi kemungkinan terburuk dari dampak pemakaian energi fosil tersebut, setidaknya ada beberapa alternatif jalan keluar, salah satunya adalah dengan melakukan pengembangan terhadap sumber energi terbarukan. 

Produk BIOELAISH/dokpri

Saat ini sumber energi yang sudah siap dan mudah didapatkan adalah dari limbah pertanian" ungkap Daniel. Dengan bimbingan Siti Jahroh, Daniel beserta tim menciptakan inovasi BIOELAISH. Menurut Daniel, inovasi BIOELAISH ini memiliki beberapa keunggulan, salah satunya adalah memiliki nilai kalor sekitar 5800 Kal/g, yang hampir setara dengan batu bara.

Tidak hanya itu, BIOELAISH ini juga memiliki kadar air yang rendah, bau yang tidak menyengat ketika digunakan, dan pastinya tahan lama ketika digunakan. BIEOLAISH dapat tahan 3-5 jam pemakaian. Mahasiswa IPB University itu menyebut, BIOELAISH diperuntukkan untuk UMKM yang masih menggunakan alat pembakaran seperti arang dalam proses usahanya, restoran maupun rumah makan yang menyediakan kuliner bakar, bagi para pendaki gunung yang membutuhkan biopelet atau arang untuk menghangatkan tubuh. Tidak terbatas itu, mahasiswa pun ternyata juga membutuhkan BIOELAISH ini karena seringkali dibutuhkan ketika ada momen kumpul dengan kerabat maupun keluarga untuk kegiatan bakar-bakar. "Jadi, BIOELAISH tidak terbatas oleh siapa saja yang dapat menggunakannya," kata Daniel. Selain memberikan kebermanfaatan kepada calon konsumen, katanya, BIOELAISH juga menjadi solusi untuk mengurangi limbah sawit yang semakin lama semakin membuat dampak negatif terhadap lingkungan.

Mahasiswa IPB University itu mengungkap, saat ini jumlah peminat produk BIOELAISH terus bertambah. Mulai dari civitas kampus hingga masyarakat umum. Daniel mengatakan, selama periode penjualan Agustus-September, produk BIOELAISH telah berhasil menjangkau pasar yang cukup luas di daerah JABODETABEK.
Hebatnya, produk ini pun telah sampai ke tangan mantan Menteri Pertanian Indonesia (2009-2014), Dr. Ir. H. Suswono, M.M.A "Saya melihat suatu produk yang menarik yang dibuat oleh Mahasiswa IPB, Produk Biomassa yang sangat baik sekali untuk memanfaatkan limbah sawit dimana banyak sekali keunggulan yang terdapat pada produk inovasi yang bernama Bioelaish ini, saya kira produk ini sangat bermanfaat untuk masyarakat rumah tangga atau skala industri yang memerlukan bahan pembakar yang ramah lingkungan seperti ini", ucap Mantan Menteri Pertanian RI.

Tidak hanya itu, ketua DPR Kota Bogor, Dr.H Atang Trisnanto, S.Hut,M.Si mengatakan bahwa BIOELAISH merupakan suatu produk inovatif yang di ciptakan oleh teman-teman mahasiswa IPB yang mengolah dari limbah sawit menjadi energi terbarukan untuk masa depan. Dan. Merupakan produk yang luar biasa sekali dan ramah lingkungan, Saya Ketua DPRD Kota Bogor yang menghasilkan perda tentang rencana pengelolaan lingkungan hidup sangat mendukung dengan adanya temuan produk Bioelaish ini, semoga inovasi ini terus di kembangkan dan teman-teman mahasiswa IPB dapat segera produksi yang lebih massa
Segmentasi pasar BIOELAISH telah sampai kepada pemilik PT Agung Bumi Persada, selaku Perusahaan pabrik bentonit/Atsiri, Tetra Agung Riyanto, S.Pi., M.M " Saya sangat terkesan dengan Biopelet yang ramah lingkungan ini, sebagai bahan pengganti kayu bakar yang ada di pabrik saya dengan produk olahan pemanfaatan limbah sawit ini, saya berharap produk ini bisa masif untuk terus menggantikan produk biomassa dari fosil menjadi produk ramah lingkungan ini.

Produk BIOELAISH disajikan dalam kemasan standing pouch dengan berat bersih 1 Kg. Harga jual produk cukup terjangkau, yaitu sebesar Rp10.000,-. Produk BIOELAISH aktif dipromosikan melalui media sosial Instagram dengan username @bioelaish_id, whatsapp, dan e-commerce.
Daniel berharap, penggunaan limbah sawit sebagai bahan baku utama pembuatan BIOELAISH dapat menciptakan solusi alternatif yang berkelanjutan untuk kebutuhan energi masa depan. "Saya sangat bersemangat untuk membawa produk ini ke pasar dan berkolaborasi dengan pihak lainnya dalam upaya menciptakan masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan".




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline