Kelahiran merupakan anugerah yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa dan hal yang paling ditunggu oleh sebuah keluarga. Tidak sedikit dari keluarga yang melakukan penyambutan atas kelahiran bayi. Ada juga beberapa daerah yang memiliki tradisi dalam penyambutan bayi, salah satunya daerah Sumatera Barat, menurut tradisi Minangkabau. Dalam tradisi minangkabau, penyambutan kelahiran bayi dilakukan dengan upacara turun mandi. Upacara turun mandi dilaksanakan untuk mensyukuri nikmat Tuhan atas bayi yang baru lahir. Upacara turun mandi adalah upacara penyambutan kelahiran yang sudah dilaksanakan turun temurun. Setelai upacara turun mandi selesai dilakukan, biasanya dilanjut dengan acara syukuran dengan makan dan doa bersama.
Ada beberapa syarat dalam melakukan upacara turun mandi, diantaranya adalah;
a. upacara turun mandi dilaksankan di sungai.
b. batiah bareh badulang, atau beras yang digoreng. Batiah tersebut nantinya akan diberikan kepada anak-anak yang ikut serta dalam upacara turun mandi sebagai ucapan terimakasih.
c. Sigi Kain Buruak atau membuat obor dari kain robek. Sigi/obor dibakar dirumah dan nantinya obor tersebut dibawa ke tempat upacara turun mandi.
d. Tampang karambia tumbua (bibit kelapa siap tanam). Pada saat upacara bayi dimandikan, bibit kelapa dihanyutkan lalu ditangkap oleh ibu si bayi saat kelapa mendekati sang anak. Setelah pulang, kelapa kemudian ditanam yang nanti akan menjadi bekal hidup si anak kelak.
e. Tangguak, merupakan alat untuk menangkap ikan. Melambangkan bekal ekonomi si anak kelak. Kegunaaan tangguak yaitu untuk meletakkan batu yang diambil dari sungai sebanyak tujuh buah, kemudian batu dan tampang karambia dibawa pulang. batu akan dimasukkan ke dalam lubang tempat karambia ditanam.
f. Palo nasi yaitu nasi yang terletak paling atas. Nantinya nasi tersebut akan dilumuri dengan arang dan darah ayam. Tujuannya adalah untuk mengusir setan, yang ingin ikut hadir dalam upacara turum mandi.
Indonesia adalah negara dengan banyak ragam tradisi dan budaya, Turun Mandi merupakan salah satu tradisi tersebut. Sebenarnya banyak hal lain yang bisa dilakukan sebagai wujud syukur atas kelahiran seorang bayi. Dan diharapkan tradisi yang ada terus dijalankan agar tetap menjadi kekayaan budaya Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H