Lihat ke Halaman Asli

Islam dan Modernitas di Arab Saudi: Studi Kasus Visi 2030 sebagai Reformasi Ekonomi dan Reformasi Sosial

Diperbarui: 16 Juni 2024   12:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pin/abr

Arab Saudi, yang dikenal sebagai penjaga dua kota suci Islam, Mekkah dan Madinah, telah lama dipandang sebagai negara yang sangat konservatif dalam hal interpretasi dan penerapan hukum Islam. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, negara ini telah memulai serangkaian reformasi signifikan di bawah kepemimpinan Putra Mahkota Mohammed bin Salman, yang dikenal sebagai Visi 2030. Reformasi ini bertujuan untuk mendiversifikasi ekonomi Saudi, mengurangi ketergantungan pada minyak, dan memperkenalkan berbagai perubahan sosial yang membawa negara ini lebih dekat dengan prinsip-prinsip modernitas.

Visi 2030 diumumkan pada tahun 2016 dan digagas oleh Mohammed bin Salman (MBS), yang pada saat itu adalah Wakil Putra Mahkota dan kini menjadi Putra Mahkota. Tujuan utama dari Visi 2030 adalah untuk mendiversifikasi ekonomi Saudi yang sangat bergantung pada minyak dan gas, memperkuat sektor swasta, serta meningkatkan kualitas hidup warga Saudi melalui serangkaian reformasi sosial dan ekonomi. Program ini mencakup tiga pilar utama: masyarakat yang dinamis, ekonomi yang berkembang, dan bangsa yang ambisius.

Reformasi Ekonomi

Fokus utama Arab Saudi dalam visi 2030 adalah reformasi ekonomi. Dengan fluktuasi harga minyak global dan tekanan untuk mengurangi emisi karbon, diversifikasi ekonomi menjadi keharusan. Beberapa langkah kunci dalam reformasi ekonomi ini termasuk:

  • Privatisasi Sektor Publik: Pemerintah Saudi berencana untuk menjual sebagian saham di perusahaan minyak nasional, Saudi Aramco, yang merupakan perusahaan paling berharga di dunia. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan transparansi dan efisiensi, serta mengumpulkan dana yang dapat diinvestasikan kembali ke sektor lain.
  • Pengembangan Sektor Pariwisata: Arab Saudi telah meluncurkan beberapa proyek pariwisata besar, seperti pengembangan kota futuristik NEOM di sepanjang pantai Laut Merah, serta Qiddiya, sebuah pusat hiburan dan olahraga besar di dekat Riyadh.
  • Pemberdayaan Sektor Swasta: Visi 2030 juga menekankan pentingnya memberdayakan sektor swasta untuk menciptakan lapangan kerja dan mengurangi ketergantungan pada pekerjaan sektor publik.

Reformasi Sosial

Reformasi sosial yang diperkenalkan di bawah Visi 2030 telah menjadi topik yang sangat kontroversial dan mendapatkan perhatian internasional. Beberapa reformasi sosial utama meliputi:

  • Peningkatan Hak-Hak Perempuan: Salah satu perubahan paling signifikan adalah pencabutan larangan mengemudi bagi perempuan pada tahun 2018, yang telah lama dianggap sebagai simbol penindasan gender di Saudi. Selain itu, pemerintah telah mengizinkan perempuan untuk masuk ke stadion olahraga, bekerja di berbagai sektor yang sebelumnya terbatas, dan bepergian tanpa izin wali laki-laki.
  • Pengurangan Pengaruh Polisi Syariah: Pemerintah telah mengurangi kekuasaan Komite untuk Promosi Kebajikan dan Pencegahan Kejahatan, yang dikenal sebagai polisi syariah. Ini mencerminkan upaya untuk menciptakan lingkungan yang lebih liberal dan toleran.
  • Pengembangan Sektor Hiburan: Arab Saudi telah mulai mengembangkan sektor hiburannya dengan mengizinkan konser, bioskop, dan acara-acara seni lainnya yang sebelumnya dilarang. Hal ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup warga Saudi tetapi juga untuk menarik wisatawan internasional dan menciptakan lapangan kerja baru.

Tantangan

Meskipun ada banyak dukungan untuk reformasi ini, ada juga tantangan dan kritik yang harus dihadapi. Beberapa kelompok konservatif menentang perubahan yang dianggap terlalu cepat dan bertentangan dengan nilai-nilai Islam tradisional.

  • Konservatisme Religius: Arab Saudi memiliki sejarah panjang dalam mengadopsi interpretasi konservatif dari Islam, yang dikenal sebagai Wahhabisme. Banyak orang yang masih memegang teguh pada nilai-nilai ini dan merasa bahwa reformasi yang diperkenalkan terlalu radikal dan mengancam identitas religius negara.
  • Tindakan Keras Terhadap Aktivis: Meskipun ada reformasi yang signifikan, pemerintah Saudi telah dikritik karena tindakan kerasnya terhadap para aktivis yang mendukung perubahan. Penahanan para aktivis perempuan yang memperjuangkan hak mengemudi, meskipun larangan tersebut telah dicabut, menunjukkan kontradiksi dalam pendekatan pemerintah terhadap reformasi dan hak asasi manusia.
  • Ekonomi dan Pengangguran: Meskipun ada upaya untuk mendiversifikasi ekonomi, Arab Saudi masih menghadapi tantangan besar dalam mengurangi pengangguran, terutama di kalangan pemuda. Transisi dari ekonomi yang bergantung pada minyak ke ekonomi yang lebih beragam memerlukan waktu dan investasi yang signifikan.

Dampak dan Masa Depan

Visi 2030 dan reformasi sosial yang diperkenalkan telah membawa perubahan signifikan dalam masyarakat Saudi. Meskipun ada tantangan, banyak yang melihat langkah-langkah ini sebagai jalan menuju masa depan yang lebih modern dan terbuka. Beberapa dampak positif yang sudah terlihat meliputi:

  • Peningkatan Partisipasi Perempuan: Dengan lebih banyak peluang di tempat kerja dan di masyarakat, perempuan Saudi kini memiliki lebih banyak ruang untuk berkontribusi secara ekonomi dan sosial. Ini diharapkan akan meningkatkan produktivitas dan inovasi di negara tersebut.
  • Pertumbuhan Sektor Pariwisata: Dengan membuka negara untuk wisatawan internasional, Arab Saudi telah mulai menarik lebih banyak pengunjung yang pada gilirannya dapat membantu mendiversifikasi sumber pendapatan negara dan menciptakan lapangan kerja baru.
  • Modernisasi Sosial: Pembukaan sektor hiburan dan pengurangan pengaruh polisi syariah mencerminkan langkah menuju masyarakat yang lebih liberal dan inklusif. Ini dapat meningkatkan kualitas hidup warga Saudi dan menarik talenta serta investasi asing.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline