Lihat ke Halaman Asli

Mahansa Sinulingga

Penulis yang tinggal di Bekasi dan bekerja di Jakarta.

Legoland Malaysia yang Panas

Diperbarui: 1 Oktober 2016   18:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jeremy girang akhirnya bisa ke Legoland.

Waktu menunjukkan pukul 12 kurang waktu kami tiba di depan resepsionis hotel Legoland di kawasan Nusajaya, Johor Baru, Malaysia.

Setelah drama mengantre keluar-masuk negara, perjalanan dari pos imigrasi Malaysia ke Nusajaya tak terlalu jauh. Di tengah-tengah kawasan gersang yang lagi dibangun, dari kejauhan nampak logo Legoland. Akhirnya!

Kami turun di tempat perhentian berupa halte kecil di samping tempat parkir. Jadi teringat film-film western ketika si tokoh diturunkan di daerah antah berantah yang gersang dan panas. Begitulah rasanya saat kami menjejakkan kaki turun dari bus. Dari halte, bangunan hotel tampak masih beberapa ratus meter lagi, yang mesti ditempuh berjalan kaki sambil menggeret koper. Alamak, berat nian liburan ini pun.

Kesan panas dan gersang sirna begitu memasuki lobby. Anak-anak kecil berlarian kian kemari. Selain patung-patung besar menyolok yang terbuat dari potongan-potongan lego, terdapat “kolam” yang bukannya berisi air, tetapi ... lebih banyak lagi potongan lego. Pokoknya, lego di mana-mana.

Kolam lego.

Resepsionis yang menyambut kami adalah perempuan muda berkulit kuning langsat dengan bahasa Inggris tertata rapi. Kami sudah memesan terlebih dahulu secara online sehingga dia hanya menjelaskan berbagai hal seputar fasilitas dan aturan di hotel. Semua cukup jelas dan ternyata ada kejutan menyenangkan dari puan muda ini. Mestinya, check-in baru boleh pukul 4 sore. Boleh saja minta early check-in, tapi tentu ada biayanya. Namun, mungkin karena tahu ini kunjungan kami yang pertama ke Legoland, si puan resepsionis ini mengatakan kami boleh masuk kamar saat itu juga tanpa biaya tambahan.

So far, perjalanan kali ini penuh keberuntungan. Sebelumnya, kami dapat bagasi cuma-cuma, sekarang early check-in cuma-cuma. Setelah stres dan kegerahan, tidak ada yang lebih menyenangkan selain rebahan di kamar yang nyaman dan sejuk.

Seperti video Youtube yang kami tonton, lift menuju lantai kamar berubah menjadi tempat ajojing dengan musik dan lampu gemerlapan. Kita pun serentak bernyanyi, “Dancing in the elevator... Dancing in the elevator...”

Memasuki kamar, Jeremy langsung terlonjak-lonjak. Sesuai permintaannya, kami memesan kamar bertema bajak laut (pirate). Semuanya serba bajak laut, mulai dari sprei dan bantal, wallpaper, pernak-pernik, hingga treasure chest alias kotak rahasia. Ya, ada satu lemari kotak yang terkunci. Lemari ini hanya bisa dibuka kalau sandi kuncinya bisa dipecahkan dengan menjawab sejumlah pertanyaan. Isi lemari itu adalah sekotak (kecil) souvenir dan stiker Lego. Sungguh cara yang menyenangkan untuk menyambut anak-anak.

Kamar bertema bajak laut.

Meski masih mau mengagumi kamar, kami segera turun dan menuju ke theme park. Bukan apa-apa, perut sudah keroncongan. Kami makan di Market Restaurant yang berada di zona Lego City. Makanannya nasi lemak dan ayam goreng. Walau rada aneh di lidah, masakan Melayu ini masih paslah mengisi perut.

Theme park

Theme park Legoland Malaysia ini masih terus dikembangkan. Satu atraksi yang akan diluncurkan akhir tahun 2016 ini yaitu Ninja Go.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline