Lihat ke Halaman Asli

A N D A I

Diperbarui: 26 Juni 2015   07:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Banjarmasin,  20 Maret 2011

Kutulis sebuah   'Puisi'  atau apalah sebutan namanya utk tulisan ini..

Ekspresi nostalgia  kerinduan hati,  kepada seseorang yang pernah mengisi relung hati ini..

A N D A I

Kubaringkan raga ini..

Kupejamkan pelupuk..

Kubayangkan, bening indah matamu..

Sejuk..   Sesejuk embun pagi..

Hangat..   Sehangat matahari pagi..

Khayalku berlari..  liar..  tanpa kendali..

Andai..  Rotasi berhenti..

Kuingin selalu bersamamu..

Andai..  Kupunya sayap..

Kuingin terbang bersama, kenegeri impian..

Andai..  Usia bisa disambung..

Kuingin hidup seribu tahun lagi..

Andai..  Ku tidak terbangun, karena kumandang adzan subuh..

Akan Kuteruskan indahnya  'andai'  ini,  hingga matahari tegak diatas cakrawala..

Sofyan Effendi / Mahakam24

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline