Lihat ke Halaman Asli

Mahaji Noesa

TERVERIFIKASI

Pernah tergabung dalam news room sejumlah penerbitan media di kota Makassar

Kenalkan: M. Dahlan Abubakar, Penulis 40 Buku Tokoh di Sulsel

Diperbarui: 15 Maret 2021   20:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berpotret bersama M. Dahlan Abubakar (berkacamata) di kantor KONI Sulsel/Ft.Ist (dokpri)

Namanya M. Dahlan Abubakar, mantan Humas Universitas Hasanuddin (Unhas), sosok penulis buku paling produktif di Sulawesi Selatan. Sejak tahun 90-an hingga kini telah menuliskan lebih dari 8.000 halaman buku khusus untuk biografi kisah tokoh-tokoh di Sulawesi Selatan. Dia juga termasuk salah seorang kompasianer domisili kota Makassar.

*****

Malam sudah bergerak ke angka pukul 22.00 wita. Catatan BMKG di gadget menginformasikan suhu udara 26 derajat celcius. Terasa dingin. Ya, kota Makassar masih berada dalam puncak Musim Basah di awal Maret 2021 tatkala saya menjumpai DR.HM Dahlan Abubakar, M.Hum, dosen di Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Unhas di kantor KONI Sulsel, Jl Sultan Hasanuddin, kota Makassar.

Namun mantan Humas Unhas selama lebih 20 tahun  ini terlihat tetap segar, hangat bersemangat meski malam itu hanya mengenakan baju kaos berlogo KONI dan lambang daerah Provinsi Sulsel. ''Ya..terus semangat. Siasati Covid-19, pertajam naluri menulis. Luangkan waktu melihat alam bebas untuk mencari inspirasi menulis," katanya.

Lama baru berjumpa. Terakhir akrab pria kelahiran 1953 di Bima, Nusa Tenggara Barat tersebut tahun 2012 saat bersama membidani tabloid mingguan berita  Independen di Makassar yang harus dihentikan sebelum genap setahun terbit.

Mengaku lagi membantu-bantu kelancaran kerjaan Sekretraris Umum Koni Sulsel setelah memasuki masa purnabhakti sebagai ASN di Unhas tahun 2017.

Dua buah buku yang masih beraroma tinta cetak disodorkan sebagai hadiah perjumpaan. ''Ini buku saya tulis dalam mengisi banyak waktu luang selama masa pandemi Covid-19,'' katanya.

Buku setebal 296 halaman berjudul "Raibnya Cincin Permata Ungu" merupakan catatan kenangannya selama lebih 30 tahun berinteraksi dengan Prof DR Ir Radi A. Gany (alm), mantan rektor Unhas (1997 -- 2006) yang pada tahun 2009 menjadi salah satu anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) (2006 -- 2010) di Jakarta.

''Banyak pelajaran berharga yang dapat kita petik, terutama mengenai masalah peradaban dan keadaban yang selalu ditonjolkan almarhum dalam berinteraksinya dengan setiap insan," tulis Rektor Unhas (sekarang), Prof DR Dwia Aries Tina Pulubuhu,MA dalam pengantar Sekapur Sirih di buku tersebut. Radi A. Gany yang juga mantan Bupati Wajo (1988 -- 1993) menghembuskan nafas terakhir 13 Pebruari 2020 di Makassar.

Buku hadiah kedua bersampul hitam dengan tulisan berwarna kuning dan putih berjudul "Data & Fakta Hak Angket DPRD Sulawesi Selatan." Ditulis langsung oleh Drs HA Kadir Halid, MRE yang memprakarsai dilakukannya Sidang Hak Angket (8 Juli -- 5 Agustus 2019) di DPRD Sulsel terhadap Gubernur Sulsel Prof Dr Ir HM Nurdin Abdullah,M.Agr. Akrab disapa NA, Gubernur Sulsel pengganti gubernur sebelumnya DR H Syahrul Yasin Limpo,SH,MH dilantik 5 September 2018. Buku setebal 566 halaman ini baru cetak Pebruari 2021.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline