[caption caption="Pembangunan jalan akses ke mesjid terapung Al Alam tidak masuk paket proyek Revitalisasi Teluk Kendari/Ft: Mahaji Noesa"][/caption]
Pekerjaan penimbunan pesisir pantai Teluk Kendari sepanjang sekitar 2 km, sejak Januari 2015, mulai dari ujung pantai Kendari Beach ke arah barat, ternyata tidak semuanya merupakan bagian dari proyek Revitalisasi Teluk Kendari.
Hal tersebut terbaca dari sejumlah papan proyek yang dipampang di sejumlah bangunan Direksi Keet. Ada 6 bangunan Direksi Keet milik kontraktor pelaksana kini telah dibangun di pesisir Teluk Kendari yang telah terkotak-kotak dengan timbunan batu cadas mencolok sekitar 300-an meter dari tepi pantai ke perut teluk.[caption caption="Papan proyek pekerjaan Revitalisasi Teluk Kendari/Ft:Mahaji Noesa"]
[/caption]
[caption caption="Papan proyek pekerjaan pembangunan dermaga tambat labuh di Teluk Kendari/Ft: Mahaji Noesa"]
[/caption]
Awalnya, sebagian besar warga kota Kendari mendapat kesan pekerjaan penimbunan batu besar-besaran ke perut teluk sepanjang sekitar 2 km tersebut merupakan bagian dari paket pekerjaan Revitalisasi Teluk Kendari yang didengungkan sejak tahun 2012, dalam kaitan untuk mengatasi ancaman pendangkalan serta pencemaran perairan Teluk Kendari.
Apa yang pernah diumbar sebelumnya, bahwa paket pekerjaan Revitalisasi Teluk Kendari sebagai program multiyear, meliputi pengerukan teluk yang mendangkal, pembangunan sarana rekreasi air, dan pembangunan mesjid terapung al Alam. Nyatanya, kini pekerjaannya tidak berada dalam satu paket. Membaca papan-papan proyek yang dipampang oleh sejumlah kontraktor pelaksana, terdapat kesan penimbunan di Teluk Kendari yang terlihat dilakukan serentak tersebut terkapling-kapling dalam berbagai bentuk proyek yang bukan satu paket sebagai pekerjaan Revitalisasi Teluk Kendari.
[caption caption="Kegiatan proyek penimbunan di Teluk Kendari/Ft: Mahaji Noesa"]
[/caption]
Melalui papan proyek yang dipampang di bangunan Direksi Keet PT Sarana Bangun Nusantara, diketahui jika penimbunan batu cadas yang dari ujung pantai Kendari Beach ke TWT (Tempat Wisata Teluk) adalah proyek pembangunan dermaga tambat-labuh. Pekerjaan yang kontraknya dimulai 24 Desember 2014 tersebut beranggaran lebih dari Rp 19,5 miliar bersumber dari APBD Pemkot Kendari, untuk masa kerja selama 25 bulan kalender.
Entah mengapa, setelah dilakukan pekerjaan pembuatan kotak-kotak batu di perut teluk sejak Januari 2015, kini kegiatan pekerjaan lanjutan dermaga tambat labuh tampak melesuh. Bahkan bangunan Direksi Keet kelihatan mulai kumuh, papan proyeknya pun sudah menghilang.
Menariknya, di arah baratnya di sebuah Direksi Keet lainnya terpampang sebuah papan proyek berlabel kontraktor pelaksana PT Manunggal Sarana Surya Pratama, justeru nama jenis pekerjaannya adalah Revitalisasi Teluk Kendari. Entah apa saja item dalam pekerjaan yang dikontrakkan mulai 29 April 2015 hingga batas akhir 31 Nopember 2015 tersebut. Pastinya, ini proyek Dinas PU Provinsi Sulawesi Tenggara dengan anggaran sebesar Rp 13,7 miliar bersumber dari APBD Provinsi Sultra tahun 2015.