Suasana meriah Pasar Jumat di halaman mesjid al-Kautsar kota Kendari/Ft:Mahaji Noesa
Seperti halnya mesjid raya di sejumlah kota di Indonesia, sebagian dari halaman mesjid agung al-Kautsar di kota Kendari setiap hari Jumat ramai dengan kehadiran Pedagang Kaki Lima (PKL). Jika sebelumnya PKL yang masuk hanya sebatas menjajakan jenis dagangan berkaitan dengan aktivitas peribadatan, seperti busana muslim, kopiah, tasbih, kitab suci al-Quran, hadits dan buku-buku ajaranIslam, termasuk berbagai jenis parfum. Kini, jenis dagangannya sudah beragam.
Seorang PKL penjual berbagai jenis batu akik mengaku asal Pulau Jawa di halaman mesjid agung al-Kautsar, usai Jumat (3/4/2015) tampak juga menjual beberapa bilah keris. Salah satu kerisnya menarik banyak perhatian lantaran dapat tegak berdiri dengan ujung menyanggah di warangkanya yang berhias sejumlah batu permata.
‘’Saya sedang menunggu pembayaran dari seseorang yang sebelum Jumat telah sepakat membeli keris ini dengan harga Rp 1.400.000,’’ jelas si penjual.
PKL Sari Tebu Murni diminati/Ft: Mahaji Noesa
PKL menjual bibit pohon mangga di Pasar Jumat al-Kautsar/Ft: Mahaji Noesa
Mesjid agung al-Kautsar sebagai mesjid terbesar dan termegah di kota Kendari berlokasi di atas sebuah bukit depan markas Korem 143/Halu Oleo, Jl Abdullah Silondae, merupakan mesjid raya kedua setelah mesjid raya pertama di Kota Lama. Mesjid al-Kautsar yang berdaya tampung lebih dari 7.000 jamaah setiap Jumat selalu penuh sesak. Tampak hampir sebagian dari jamaah usai shalat Jumat (3/4/2015) meluangkan waktu ke lokasi Pasar Jumat dihalaman taman depan mesjid agung al-Kautsar yang sejuk dengan berbagai jenis pepohonan yang rindang.
Pasar Jumat tersebut ramai sekali. Sekilas terlihat ibarat keramaian sebuah pasar tradisional permanen. “Setiap hari Jumat mulai pagi hingga sore hari taman halaman depan mesjid al-Kautsar selalu ramai dengan pedagang kaki lima,’’ jelas seorang pedagang kuliner di arah utara taman al-Kautsar.
Sejumlah PKL mengakui, tidak ada persyaratan siapa saja boleh masuk berjualan di halaman mesjid setiap hari Jumat. Kecuali ada pungutan dari petugas mesjid sebesar Rp 5.000 dari setiap PKL tanpa dibedakan jenis jualannya.
PKL menjual keris di Pasar Jumat al-Kautsar/Ft: Mahaji Noesa
PKL herbal Daun Tiga Jari asal Papua di Pasar Jumat al-Kautsar/Ft: Mahaji Noesa
Beberapa jamaah berasal dari berbagai lokasi berbeda di kota Kendari, hampir senada menyatakan senantiasa berusaha menyempatkan diri shalat Jumat di mesjid al-Kautsar, sekalipun kediamannya berjarak cukup jauh dengan mesjid raya tersebut.
‘’Saya selalu berusaha untuk dapat shalat Jumat di mesjid al-Kautsar. Selain suasananya sejuk dengan penceramah-penceramah berkualitas, pasar Jumatnya menjadi tempat menarik serta menyenangkan ditelusuri setiap usai Jumat,’’ jelas Rahman, seorang pedagang jual beli hasil bumi di Kota Lama Kendari, berjarak sekitar 9 km dengan mesjid al-Kautsar.
Pedagang tersebut mengaku sejak tahun lalu setiap usai Jumat menyempatkan diri berkeliling di Pasar Jumat al-Kautsar. Dia menyatakan sekalipun tidak berbelanja tetapi mendapat kepuasan tersendiri setelah menyimak isi Pasar Jumat al-Kautsar.
‘’Rasanya selalu ada pengetahuan baru diperoleh dari berbagai jenis dagangan kaki lima di Pasar Jumat al-Kautsar. Setiap Jumat selalu saja ada pedagang baru dengan jenis dagangan baru yang sulit dijumpai di pasar-pasar umum,’’ katanya.
Beragam jenis jualan kaki lima di Pasar Jumat al-Kautsar menjadi ciri berdaya tarik kuat untuk dikunjungi. Apalagi para PKL obat-obatan herbal sudah juga masuk memanfaatkan peluang di Pasar Jumat al-Kautsar yang umumnnya dikunjungi pria dari berbagai latar usia dan profesi.
Usai Jumat di mesjid agung al-Kautsar kota Kendari/Ft: Mahaji Noesa
Usai Jumat sebagian besar jamaah mesjid al-Kautsar berkunjung ke Pasar Jumat/Ft: Mahaji Noesa
Usai Jumat (3/4/2015) pengunjung tampak antri di penjual Sari Tebu Murni yang dipromosikan dapat menyembuhkan berbagai penyakit. Termasuk dengan meminumnya disebut dapat menurunkan kolestrol dalam darah.
Demikian halnya, kerumunan massa terlihat mengelilingi seorang penjual lem yang seketika diteteskan dapat menyambung tali karet sandal jepit yang putus, dan dapat digunakan untuk lem plastik maupun keramik. Ada penjual susu kedelai tanpa bahan pengawet yang laris manis, penjual karet regulator kompor gas, penjual skin pembersih dan pemutih kulit seketika, penjual buku-buku Islam, penjual parfum aroma tahan lama, minyak gosok akar kayu mulia untuk urut dan obat berbagai penyakit luar, kacamata terapi, ramuan herbal 1000 penyakit, penumbuh bulu dan rambut, penjual tasbih disebut bijinya terbuat dari jenis kayu yang digunakan untuk pembuatan perahu Nabi Nuh dan kayu tongkat Nabi Musa, serta macam-macam jenis jualan kaki lima lainnya.
Banyak penjual batu akik, busana muslim, penjual berbagai jenis baju dan celana bekas impor alias RB, dan penjual sepatu, sendal, jaket, tas kulit produk Cibaduyut. Tak ketinggalan penjual bibit mangga, bunga lavender anti nyamuk, dan penjual pulsa HP yang menawarkan install Quran, Hadits, kamus ke HP maupun laptop secara gratis.
Tidak kalah menariknya kehadiran sejumlah PKL yang menawarkan obat-obat herbal untuk obat kuat pria. Salah satunya yang paling ramai dikerumuni pengunjung, tawaran obat herbal berupa minyak Daun Tiga Jari berkhasiat untuk tahan lama serta dapat memperkeras penis. Daun Tiga Jari benar-benar setangkai hanya tiga daun dan tiap daun beruas seperti tiga jari tangan, seperti contoh diperlihatkan penjualnya. Herbal yang bahannya disebut berasal dari Papua juga dipromosikan dapat memperbesar dan menambah panjang ukuran Mr P dalam waktu setelah dioles berturut selama tiga hari. Disebut sifatnya permanen, heheee….
Pasar Jumat mesjid agung al Kautsar kota Kendari bebas pengemis/Ft: Mahaji Noesa
Papan-papan bicara peringatan terpasang di lokasi mesjid al-Kautsar sebagai area bebas pengemis, nyata terlihat. Lokasi mesjid seluas kl 2 hektar, termasuk lokasi Pasar Jumat bersih tanpa pengemis. Sebelumnya, menurut sejumlah petugas pengamanan, mesjid al-Kautsar terutama di hari Jumat dibanjiri pengemis yang anak-anak hingga orang-orang tua.
Pasar Jumat PKL al-Kautsar di kota Kendari ini pun terlihat telah dimanfaatkan oleh para dealer sepeda motor dan mobil dengan membagi-bagikan brosur kepada pengunjung yang umumnya masih mengenakan pakaian dan kelengkapan shalat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H