Lihat ke Halaman Asli

Mahaji Noesa

TERVERIFIKASI

Pernah tergabung dalam news room sejumlah penerbitan media di kota Makassar

Bantaeng Berzikir Terima Piala Adipura 2012

Diperbarui: 25 Juni 2015   04:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1339061155890978605

Pemerintah Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, menurut rencana, malam Jumat ini (Kamis, 7 Juni 2012) akan melaksanakan zikir bersama masyarakat Kota Bantaeng dalam rangka menyukuri keberhasilan meraih Piala Adipura tahun 2012.

[caption id="attachment_181393" align="aligncenter" width="640" caption="Seorang petugas penyapu jalan pagi hari di salah satu sudut Kota Bantaeng/FT: Mahaji Noesa"][/caption]

‘’Rakyat Bantaeng yang berhak bergembira menyambut anugerah Piala Adipura untuk Kota Bantaeng. Keindahan dan kebersihan lingkungan kota ini dapat terjaga berkat partisipasi dan kesadaran masyarakat,’’ kata Bupati Bantaeng, Prof Dr.Ir.HM.Nurdin Abdullah,M.agr.

Zikir yang dilaksanakan malam Jumat ini, termasuk akan dihadiri para penyapu jalan di Kota Bantaeng. ‘’Karena berkat kerja keras mereka juga sehingga jalan-jalan umum di Kota Bantaeng setiap hari dapat terjaga kebersihannya,’’ kata H.Nurdin Abdullah dalam kesempatan berbincang sesaat sebelum berangkat ke Jakarta menjemput Piala Adipura.

Anugerah Piala Adipura tahun 2012 merupakan yang kedua kalinya diperoleh, setelah piala yang sama dianugerahi pada tahun 2010, dan mendapat Sertipikat Adipura pada tahun 2009. Tahun 2011, sekalipun absen dari anugerah Adipura, namun Bantaeng terpilih sebagai salah satu Kabupaten Sehat Nasional di Indonesia.

[caption id="attachment_181394" align="aligncenter" width="640" caption="Bupati Nurdin Abdullah bersepeda pagi hari berkeliling Kota Bantaeng/Ft: Mahaji Noesa "]

13390612731913316318

[/caption]

Kota Bantaeng termasuk salah satu dari 10 kota di Provinsi Sulawesi Selatan yang mendapat anugerah Adipura dari Pemerintah Pusat dalam peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, 5 Juni 2012. Di antaranya, 9 kotamemperoleh anugerah Piala Adipura, yaitu Kota Bulukumba, Barru, Bantaeng, Malili, Pangkep, Pinrang, Sengkang, Watansoppeng (kategori Kota Kecil), Kota Parepare dan Palopo (kategori Kota Sedang). Serta Sertipikat Adipura untuk Kota Benteng, ibukota Kabupaten Kepulauan Selayar yang masuk kategori Kota Kecil.

Bersih dan indahnya Kota Bantaeng, ibukota Kabupaten Bantaeng sejak empat tahun terakhir telah menjadi buah bibir orang-orang yang sering melakukan perjalanan ke lintas selatan Sulawesi Selatan. Tak hanya jalanan-jalanan yang setiap hari ditongkrongi lebih dari 100 petugas penyapu jalan yang telihat bersih dari sampah. Akan tetapi sejumlah program Pemkab Bantaeng yang berlokasi di Kota Bantaeng ikut menambah apik kota yang areanya meliputi Kecamatan Bantaeng, Banyorang, Bissapu dan Gattarangkeke tersebut.

Tiga obyek wisata dan rekreasi pantai -- Pantai Marina Korongbatu, Pantai Lamalaka, dan pantai Seruni yang kini sedang giat-giatnya ditata oleh Pemkab Bantaeng berlokasi di arah selatan Kota Bantaeng, justru kini sudah menjadi tujuan rekreasi dan relaksasi bagi warga kabupaten tetangga, terutama dari Bulukumba dan Sinjai.

[caption id="attachment_181395" align="aligncenter" width="640" caption="Beginilah jalan-jalan bersih, hijau dan mulus di Kota Bantaeng/Ft: Mahaji Noesa"]

13390613711419162282

[/caption]

‘’Hampir setiap malam Pantai Lamalaka dan Pantai Seruni juga ramai dikunjungi oleh warga dari Kabupaten Bulukumba maupun dari Kabupaten Jeneponto,’’ jelas Idil, seorang pemilik lapak di lokasi Pusat Jajan Serba Ada (Pujasera) di Pantai Lamalaka.

Pujasera di Pantai Lamalaka kini pada siang hari pun sudah menjadi tempat persinggahan yang ramai oleh mereka yang melakukan perjalanan dari arah Kota Makassar menuju Kabupaten Bulukumba atau Kabuptaen Sinjai di wilayah selatan Sulawesi Selatan. Demikian pula sebaliknya.

Jika penilaian Adipura tahun 2011 seperti penilaian Adipura tahun 2012 ini dititikberatkan 75 persen pada ruang terbuka hijau dan kebersihan lingkungan perkotaaan dari sampah, maka sebenarnya Kota Bantaeng tahun 2011 layak mendapatkan Piala Adipura. Pasalnya, sejak tahun 2009 saat mendapatkan Sertipikat Adipura, ruang terbuka hijau di Kota Bantaeng justru tampak dengan kasat mata sudah mencakup di atas 80 persen.

Siapa saja yang masuk Kota Bantaeng saat ini tak hanya melihat tapi dapat merasakan betapa jalan-jalan dalam kota semua tampak bersih, beraspal hotmix yang licin bak diseterika.

Orang-orang yang sering melakukan perjalanan melintas kota di wilayah Butta Toa Bantaeng ini umumnya merasa ikut terhipnotis untuk tidak membuang sampah sembarangan jika memasuki wilayah kota yang senantiasa terpelihara kebersihan dan keindahan lingkungannya tersebut. Banyak penumpang kendaraan angkutan umum maupun pribadi yang terdengar bertutur spontan: ‘’Ini Kota Bantaeng, jangan membuang sampah sebarangan!’’

[caption id="attachment_181396" align="aligncenter" width="640" caption="Salah satu Taman Kota Bantaeng/Ft: Mahaji Noesa"]

1339061471682605835

[/caption]

Hal yang paling ditunggu-tunggu oleh sekitar 120 petugas penyapu jalan di Kota Bantaeng yang digaji antara Rp 800.000 hingga Rp 1 juta sebulan pada saat peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, setiap tanggal 5 Juli adalah pemberian bonus dari Bupati Bantaeng, H.Nurdin Abdullah.

Sejak tahun 2009, alumni Unhas yang menyelesaikan S3 di Kyusu Univercity Tokyo, Jepang ini pada setiap peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia secara khusus memberikan bonus dari uang pribadinya kepada penyapu jalan yang dinilai terbaik dengan nilai Rp 10 juta.

‘’Bupati sendiri yang menilai. Dia memang yang paling tahu siapa penyapu jalan yang paling rajin dan tepat waktu dalam melaksanakan tugasnya, karena bupati setiap pagi berkeliling Kota Bantaeng, naik mobil, jalan kaki atau naik sepeda,’’ jelas seorang penyapu jalan yang wilayah tugasnya di Pantai Lamalaka, Kota Bantaeng.

Selain bonus utama Rp 10 juta tersebut, kebiasaannya diberikan hadiah-hadiah hiburan kepada semua petugas penyapu jalan pada saat dilakukan peringatan Hari Lingkungan Hidup setiap tahun di Kota Bantaeng.

‘’Saya sudahbeberapa kali ditemui bupati pagi hari, dan dia memberi uang sampai ratusan ribu kepada saya. Mungkin penyapu jalan lainnya yang ditemui diperlakukan seperti saya, karena selama Pak Nurdin Abdullah jadi Bupati Bantaeng para penyapu jalan rajin menjalankan tugasnya. Kita sekarang sudah tidak malu-malu lagi mengakui diri sebagai pekerja penyapu jalan karena adanya pendapatan yang lumayan baik,’’ jelas seorang penyapu jalan yang tugasnya membersihkan jalan-jalan sekitar rumah jabatan yang hanya dijadikan sebagai tempat penerimaan tamu pemerintah di tengah Kota Bantaeng.

Maklum, Bupati Bantaeng H. Nurdin Abdullah yang mantan Presiden Direktur PT. Maruki Internasional Indonesia tersebut, sejak dilantik jadi Bupati Bantaeng tahun 2008, memilih untuk tinggal di rumah kediaman pribadinya.

‘’Hidup jangan dijadikan beban, tapi jadikan sebagai Rakhmat terutama untuk berbuat bagi kebaikan dan kepentingan orang banyak. Komitmen saya jadi bupati untuk berbuat bagi kemajuan daerah sekaligus peningkatan kesejahteraan rakyat. Jadi itu saja komitmen yang saya jalankan. Tidak macam-macam, jadi saya tetap enjoy saja menjalaninya,’’ kata Bupati H. Nurdin Abdullah dalam suatu perbincangan di Kota Makassar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline