Lihat ke Halaman Asli

Mahaji Noesa

TERVERIFIKASI

Pernah tergabung dalam news room sejumlah penerbitan media di kota Makassar

Seks Meredam Stres

Diperbarui: 25 Juni 2015   23:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Dalam diri manusia terdapat gairah atau gejolak nafsu seks yang menggebu-gebu. Justru dalam banyak kasus hubungan seks dapat terjadi atau dilakukan dimana saja, kapan saja, serta dengan atau terhadap siapa saja.

[caption id="attachment_141822" align="alignright" width="512" caption="iustrasi/naszolsztyniak.pl/google"][/caption]

Anjuran menutup aurat, laki dan perempuan tidak boleh berduaan di tempat-tempat sepi, tidak boleh tidur sekamar antara saudara lelaki dan perempuan yang sudah akil baliq (dewasa) dalam ajaran Agama Islam, memberikan petunjuk bahwa betapa nafsu seks tumbuh bergelora dalam diri manusia yang harus dikendalikan.

Kasus seorang suami menghamili iparnya di Makassar, seperti yang diposting (12/11/2011) oleh kompasianer Armand, merupakan contoh segar terjadinya malapetaka akibat nafsu tak terkendali disebabkan rangsangan keterbukaan aurat atau situasi lainnya.

Seorang ibu (janda) yang tinggal serumah dengan anak lelakinya pernah diberitakan hamil, setelah keduanya melakukan hubungan seks berkali-kali. Perbuatan bejat Ibu dan anak ini bermula setelah keduanya terangsang menyaksikan BF lewat ponsel mereka.

Tidak sedikit peristiwa hubungan seks seperti dalam dunia hewan (Seks Hewan) juga telah terjadi seperti antara ayah dengan putri kandungnya. Demikian pula hubungan seks dilakukan dengan saudara kandung sendiri. Kasus-kasus hubungan ‘Seks Hewan’ biasanya baru muncul ke permukaan setelah ketangkap basah atau terjadi kehamilan bukan suami isteri.

Dipastikan cukup banyak hubungan ‘Seks Hewan’ berlangsung aman tak bermasalah, lantaran mereka justru kemudian saling menikmati. Tidak seperti kasus seorang siswi sekolah lanjutan pertama di Malili, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan yang mencoba bunuh diri dengan menenggak racun lantaran sudah dua kali diperkosa oleh ayah kandungnya sendiri.

Akan tetapi, seks yang dilakukan secara terkendali, dilakukan oleh pasangan suami istri (Pasutri), selain merupakan bagian aktivitas penting dalam upaya melahirkan pelanjut generasi kehidupan manusia. Ternyata juga dapat berfungsi sebagai obat penyembuh penyakit.

Dari penelitian yang pernah dilakukan oleh ahli-ahli seks di Amerika, diketahui hubungan seks yang dilakukan oleh Pasutri dapat membantu meredam stress dan menurukan tekanan darah. Gairah yang timbul untuk melakukan hubungan seks saja, dinyatakan dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Hasil riset ilmuwan dari University Pennsylvania, Amerika (Klasika Kompas, 6/10/2011, Hal.33), menyebutkan Pasutri yang berhubungan seks seminggu sekali atau lebih akan memiliki ketahanan tubuh yang lebih tinggi dibandingkan Pasutri yang hanya melakukan hubungan seks sekali dalam dua minggu. Nah…………….




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline