[caption id="attachment_347876" align="aligncenter" width="480" caption="Tampak kegiatan penimbunan di Teluk Kendari/Ft: Mahaji Noesa"][/caption]
Seminggu terakhir Teluk Kendari sedang dalam proses penimbunan. Puluhan truk mulai pagi hingga petang tampak tak hentinya silih berganti menuang batu menimbun beberapa bagian teluk di arah baratJalan Bypass kota Kendari. Kini proses penimbunan tampak masih terus berlangsung.
Tidak ada Papan Proyek yang terpancang di lokasi-lokasi penimbunan yang menjelaskan nama kegiatan penimbunan bagian dari perut Teluk Kendari tersebut. Demikian juga tidak ada informasi jelas berapa luas areal Teluk Kendari yang akan ditimbun. Kecuali terdapat papan peringatan Hati-hati Kendaraan Proyek Keluar Masuk di mulut-mulut jalan masuk untuk penimbunan teluk.
[caption id="attachment_347877" align="aligncenter" width="480" caption="Penimbunan dimulai dengan pembuatan jalan tumpukan batu mencolok ke permukaan Teluk Kendarai/Ft: Mahaji Noesa "]
[/caption]
[caption id="attachment_347878" align="aligncenter" width="480" caption="Puluhan truk antre menuang batu ke Teluk Kendari/Ft:Mahaji Noesa "]
[/caption]
Warga yang melintas di Bypass setiap hari tampak banyak yang mampir memarkirkan kendaraan di tepi jalan sesaat untuk menyaksikan riuhnya kegiatan puluhan truk secara silih berganti menuang muatan batu-batu cadas ke permukaan perairan Teluk Kendari.
Model penimbunan dilakukan dengan membentuk berupa muka jalan dari tumpukan batu ke permukaan teluk mencolok hingga lebih dari 300 meter dari bibir pantai tepi jalan Bypass. Terlihat timbunan jalan batu akan ditautkan dengan timbunan jalan batu lainnya sehingga membentuk semacam kotak dalam luasan berbilang hektar.
Ada warga yang membincangkan kegiatan penimbunan teluk yang sedang berlangsung sekarang merupakan bagian dari Proyek Revitalisasi Teluk Kendari yang dicanangkan oleh pemerintah kota Kendari sejak pertengahan tahun 2012. Kotak-kotak timbunan batu yang sedang dibuat mencolok ke Teluk Kendari disebut-sebut nantinya akan diisi dengan galian endapan lumpur dari perut teluk.
Beberapa waktu sebelumnya marak demo dilakukan sejumlah LSM dan aktivis mahasiswa pecinta lingkungan menolak proyek Revitalisasi Teluk Kendari yang dianggap merupakan Proyek Reklamasi alias penimbunan teluk, bukan pengerukan lumpur yang telah mendangkalkan ratusan hektar permukaan teluk terutama di arah barat. Sebuah tulisan ‘Tolak Reklamasi’ yang pernah digores di tanggul pantai teluk depan sekitar Hotel Clarion Kendari oleh pendemo kini masih belum terhapus.
Diperoleh informasi, Proyek Revitalisasi Teluk Kendari didalamnya selain akan dilakukan pengerukan lumpur yang mengendap di perut teluk, juga akan dilakukan pembangunan mesjid Al Alam sebagai mesjid terapung di tengah perairan teluk arah barat. Termasuk akan dibangun sport centre serta lokasi-lokasi tambat labuh terutama buat armada nelayan yang masuk Teluk Kendari. Proyek Revitalisasi ini pernah disebut-sebut akan dilaksanakan menggunakan dana awal dari investor dengan investasi lebih Rp 600 miliar dengan konvensasi seluruh sarana yang dibangun akan dikuasai pengelolannnya hingga 30 tahun ke depan. Wallahualam.
[caption id="attachment_347879" align="aligncenter" width="480" caption="Membuat kotak jalan batu untuk diisi timbunan lumpur Teluk Kendari/Ft: Mahaji Noesa "]
[/caption]
[caption id="attachment_347880" align="aligncenter" width="480" caption="Penimbunan Teluk Kendari/Ft: Mahaji Noesa"]
[/caption]
Yang jelas model revitalisasi dengan cara penimbunan permukaan teluk sudah pasti akan lebih mengecilkan permukaan laut Teluk Kendari yang diperkirakan saat ini sisa seluas hampir 11 kilometer bujursangkar pada saat air pasang penuh. Penimbunan yang dilakukan di permukaan Teluk Kendari sekarang akan lebih memperkecil permukaan teluk yang sebelumnya telah ditimbun seluas lebih dari 5 kilometer persegi sepanjang pesisirnya untuk perluasan wilayah dan infrastruktur perkotaan.