Lihat ke Halaman Asli

Hindari Kiamat dengan Dooms Day Prepper?

Diperbarui: 24 Juni 2015   15:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Bukan rahasia lagi kalau bumi ini sudah begitu tua. Saat ini banyak terjadi bencana alam yang diakibatkan oleh kerusakan lingkungan. Seperti bencana hidrometeorologi, yaitu banjir, kekeringan, tanah longsor, puting beliung, hingga gelombang pasang, yang berasal dari pemanasan global.

Isu pemanasan global telah ramai diperbincangkan, termasuk konsekuensi-konsekuensinya. Ada banyak prediksi mengatakan bahwa pemanasan global merupakan masalah besar bumi saat ini. Dikutip dari kompas.com, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Kamis (13/12/2012), mengatakan, sejak Januari hingga 13 Desember 2012, tercatat 729 kejadian bencana di Indonesia. Sebanyak 85 persen adalah bencana hidrometeorologi berupa banjir, kekeringan, tanah longsor, puting beliung, kebakaran lahan dan hutan, serta gelombang pasang.

Hal-hal tersebut kemudian membuat sebagian masyarakat beranggapan bahwa usia bumi tidak akan lama lagi. Bahkan di Amerika, isu ini kemudian memunculkan sebuah tren yang disebut dengan 'Dooms Day Prepper', atau sebuah persiapan untuk menghindari bencana salah satunya... kiamat!

Prediksinya adalah akan terjadi krisis pangan, bencana, dan lain sebagainya. Ada banyak strategi dalam melakukan 'Doom Day Prepper' ini.

Hal yang paling dasar dan perlu dipersiapkan adalah:

1. Ketersediaan air bersih. Cek kebutuhan air bersih keluarga kamu. Dan berhematlah. Cadangan air bersih ini sangat penting untuk kelangsungan hidup. Maka, menemukan tempat yang aman untuk menyetok air bersih nantinya akan sama seperti menemukan tempat penyimpanan emas. Karena, Water will be a blue gold!

(Selengkapnya ada di http://on.natgeo.com/UHGEui)

2. Ketersediaan bahan pangan. Makanan sama pentingnya seperti air. Tentu kita tidak dapat bertahan hidup hanya dengan mengandalkan stok makanan. Sebagai manusia yang ingin bertahan hidup tentu harus mandiri secara pangan/swasembada, atau bahasa kerennya resupply. Caranya bercocok tanam untuk memenuhi kebutuhan rumahmu sendiri. (Selengkapnya http://on.natgeo.com/UHHuqU)

3. Membuat sumber energimu sendiri. Semakin modern ketergantungan kita terhadap sumber daya energi semakin tinggi. Berbagai macam perangkat digital membutuhkan energi untuk beroperasi. Tentu memiliki energi mandiri yang tidak tergantung dengan provider nasional seperti PLN akan membuat kita lebih tangguh menghadapi kemungkinan-kemungkinan terburuk. (Selengkapnya http://on.natgeo.com/UHIeML)

4. Menyiapkan hunian yang layak untuk jadi tempat perlindungan dan bertahan. Sebagai manusia, kita memerlukan tempat hunian yang memiliki temperatur yang pas. Maka, untuk membuat semacam bunker atau hunian sebagai tempat pertahanan memerlukan  survey terlebih dahulu. Misalnya memilih desain dan bahan yang sesuai dengan lingkungan lokal tempat kamu akan membangunnya. (Selengkapnya http://on.natgeo.com/UHJ0JM)

5. Membangun jaringan di antara para survival. Yah, sebagai makhluk hidup tentu kita perlu memperjuangkan kelangsungan spesies kita. Untuk itu perlu soliditas dan solidaritas di antara para tetangga. (Selengkapnya http://on.natgeo.com/UHJorL)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline