Lihat ke Halaman Asli

Tidak Sekedar Ingin

Diperbarui: 20 Mei 2019   08:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Indonesia merupakan suatu negara hukum yang memiliki bentuk kesatuan dengan bentuk pemerinthan republik dan memiliki sistem pemerintahan presidensial yang bersifat parlementer. Indonesia juga tidak menganut sistem pemisaham kekuasaan melainkan menggunakan sistem pembagian kekuasaan. Badan eksekutif Indonesia di pimpin oleh presiden dan wakilnya yang merupakan kepala negara sekaligus kepala pemerintahan.

Pemilihan badan eksekutif Indonesia di selenggarakan setiap lima tahun sekali, dan di tahun 2019 beretepatan dengan di selenggarakannya pemilihan badan eksekutif Indonesia. 

Di tahun ini Indonesia memiliki dua kandidat yaitu bapak Joko Widodo dengan wakilnya bapak Ma'ruf Amin dan bapak Prabowo dengan wakilnya bapak Sandiaga Uno. Kedua kandidat tersebut memiliki misi dan visi yang berbeda dengan tujuan yang sama yaitu memajukan Indonesia.

Pemilihan badan eksekutif tersebut dilaksanakan pada tanggal 17 april 2019, dengan ini pihak KPU (komisi pemilihan umum) menyebarkan surat suara di berbagai wilayah di Indonesia, demi mendapatkannya suara rakyat untuk menentukan masa depan Indonesia di lima tahun kedepan. 

Dan sampai sekarang belum di keluarkannya keputusan dari KPU (komisi pemilihan umum) mengenai siapakah kandidat yang akan memimpin Indonesian di lima tahun kedepan.

Kelebihan dan kekurangan adalah suatu hal yang berjalan beriringan yang tidak bisa dipungkiri adanya, begitu pula dengan pemerintahan lima tahun sebelumnya di masa kekuasaan presiden Joko Widodo dengan wakilnya Jusuf  Kala. Terjadi banyak perubahan dalam negri pada masa pemerintahan tersebut, perubahan yang paling menonjol bisa di lihat dari segi konstruksi pembangunannya.

Seperti yang masyarakat Indonesia kini dapat rasakan adanya fasilitas jalan tol di Bali yang memudahkan warga bali untuk terhindar dari kemacetan, selain jalan tol di bali ada pula beberapa jalan tol yang masih dalam proses pembangunan. 

Namun ada beberapa dampak dari pembangunan tol tersebut seperti adanya warga yang terpaksa di alih lokasikan dari wilayahnya. Karena hal tersebut banyak masyarakat yang perotes karena wilayah meraka di alih lokasikan dengan mendapatkan ganti rugi yang tidak sebanding dengan kebutuhan mereka.

Dengan adanya kejadian seperti ini masyarakat sangat berharap kepada presiden yang akan menjabat selama lima tahun kedepan untuk bertindak lebih adil lagi agar bisa mensejahterakan masyarakat dari golongan atas, mengah, maupun bawah secara rata. Masyarakat menginginkan fasilitas yang baik namun juga tidak mengorbankan rumah-rumah mereka dan tidak membutuhkan lahan yang sangat luas.

Masyarakat bukan hanya berharap pada kemajuan atau keadilan dalam segi fasilitas melainkan juga menginginkan kemajuan dalam segi perekonomian, kepolitikan dan pengelolahan lahan wisata dengan baik yang sudah maupun belum terjamah oleh wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara. 

Dalam segi perekonomian masyarakat sangat berharap akan turunnya harga sembako yang sekarang sangat tinggi pasarannhya. Karena pasaran yang sangat tinggi itu masyarakat dari kalangan menengah kebawah kesusahan dalam membeli pangan karena tidak seimbangnya jumlah kebutuhan sehari-hari dengan penghasilan yang di dapatkan mereka di setiap harinya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline