Lihat ke Halaman Asli

Mohamad AB

Karyawan

Menjaga Imunitas Tubuh di Masa Pandemi dengan Membuat Jamu Sendiri

Diperbarui: 23 Oktober 2021   09:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pelatihan Pembuatan Jamu Imunitas oleh KKN-DR  STIKes Ibnu Sina Ajibarang  2021/2022 (Dokpri)

Imunitas tubuh atau yang sering disebut sebagai sistem kekebalan tubuh merupakan sistem perlindungan yang dimiliki oleh tubuh manusia.Sistem kekebalan tubuh ini mempunyai fungsi utama yaitu untuk menangkal radikal bebas yang dapat menimbulkan berbagai macam penyakit. Apabila sistem kekebalan tubuh tidak berfungsi dengan baik, maka tubuh kita mudah terserang oleh berbagai macam penyakit,termasuk Covid-19 ini.

Masyarakat Indonesia telah mengenal berbagai macam cara untuk menjaga imunitas tubuh, salah satunya dengan memanfaatlkan tanaman obat asli Indonesia. Bahkan banyak orang yang lebih memilih menggunakan pengobatan dengan tanaman obat tradisional. Demikian peryataan yang disampaikan oleh Arinda Nur Cahyani,M.Farm Dosen STIKes Ibnu Sina Ajibarang  dalam acara  Sosialisasi, Penyuluhan dan Pelatihan Pembuatan Jamu Peningkat Imunitas Tubuh di desa Leduk,Kecamatan Kembaran,Kabupaten Banyumas, Jum'at 24 September 2021. Acara ini merupakan rangkaian  dari pelaksanaan program KKN-DR tahun 2021/2022.

Sementara itu menurut  apt.Iva Rinia Dewi, M.Sc.,Kaprodi S1 Farmasi  sekaligus Dosen STIKes Ibnu Sina Ajibarang  menjelaskan ,Menurut Kementerian Pertanian, tanaman obat merupakan tanaman yang bermanfaat untuk obat, kosmetik, atau untuk kondisi Kesehatan lain. Dengan kata lain, tanaman obat merupakan tanaman yang sebagian tanaman (daun, buah, umbi, batang, akar) atau seluruh bagian tanamannya dapat dimanfaatkan sebagai obat. Di Indonesia, banyak masyarakat yang masih meyakini dengan mengonsumsi tanaman obat dapat meningkatkan imunitas tubuh. Sebagai upaya untuk mendorong pemanfaatan tanaman obat secara luas di kalangan masyarakat, Kemenkes RI telah mengeluarkan surat edaran tentang "Pemanfaatan Obat Tradisional untuk Pemeliharaan Kesehatan, Pencegahan Penyakit, dan Perawatan Kesehatan" yaitu "Ramuan untuk Meningkatkan Daya tahan Tubuh".

Arinda Nur Cahyani, M.Farm. (Dokpri)

Lebih lanjut,untuk memperluas informasi tersebut, maka dalam salah satu program kerja KKN-DR (Kuliah Kerja Nyata-Dari Rumah) di desa Ledug ini yaitu menyelenggarakan sosialisasi dan penyuluhan tentang ramuan untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Sasaran dari kegiatan ini adalah kader-kader atau perwakilan dari setiap RW. Adapaun jumlah peserta yang hadir  sebanyak 25  orang dari para kader PKK yang terpilih, sehingga  acara tersebut bersifat TOT ( training of trainer ) karena mereka akan menularkan lagi kepada  masyarakat di lingkungannya masing masing.

Sedang alasan pemilihan lokasi ini karena sebelumnya desa Leduk  ini pernah menjadi menjadi zona merah,sehingga pelaksanaan sosisliasai ini setidaknya menjadi salah satu pengabdian masyarakat  Oleh dosen STIKes Ibnu sina Ajibarang,dengan harapan bermanfaat untuk meningkatkan tubuh selama musim pandemi ini.

apt.Hj.Iva Rinia Dewi, S.Farm., M.Sc  (dokpri)

Pelaksanaan sosialisasi ini dilakaukan dengan tetap mematuhi protocol Kesehatan dengan mewajibkan penggunaan masker, cuci tangan sebelum memasuki alua, dan menjaga jarak. Diharapkan dengan dilakukannya sosialisasi dan penyuluhan ini dapat memperluas informasi ramuan untuk meningkatkan daya tahan tubuh tersebut.

Dalam kegiatan ini, para kader diberikan sosialisasi mengenai macam-macam obat tradisional seperti jamu, obat herbal terstandar, dan fitofarmaka. Informasi yang diberikan dalam bentuk presentasi power point dan leaflet yang dibagikan kepada para kader. Selain tentang macam-macam obat tradisional, yang paling utama para kader diberikan informasi mengenai surat edaran kemenkes RI yang berisi tentang ramuan untuk meningkatkan imunitas tubuh dalam bentuk media leaflet. Dalam leaflet tersebut berisi 6 ramuan sesuai dengan ramuan dari Kemenkes RI. Agar lebih memantapkan, setelah rangkaian sosialisasi selesai dilanjutkan dengan demonstrasi pembuatan ramuan tersebut. Dari beberapa ramuan yang ada, dipilih ramuan 2.

Ramuan 2 mempunyai komposisi yaitu kunyit, lengkuas, jeruk nipis, air, dan gula merah. Cara pembuatan ramuan ini sangat sederhana yaitu dengan cara mencuci bersih kunyit 1 ruas ibu jari, lengkuas 1 ruas ibu jari, dan 1 buah jeruk nipis. Kemudian geprek kunyit dan lengkuas supaya sari dari tanaman obat tersebut keluar lebih maksimal. Sementara itu, jeruk nipis diperas dan gula merah dipotong kecil-kecil secukupnya sesuai selera. Selanjutnya, rebus air 3 cangkir sampai mendidih, kecilakn api lalu masukkan kunyit, lengkuas, gula merah, dan jeruk nipis, tunggu kira-kira air tersisa setengahnya, dan terakhir saring dalam keadaan dingin. Ramuan yang telah dibuat dapat diminum 1 kali sehari 1 cangkir. Bahan-bahan dari ramuan ini sangat mudah dijumpai disekitar masyarakat.

Dalam ramuan tersebut yang terdiri dari kunyit, lengkuas, dan jeruk nipis mempunyai kaya akan kandungan kimia dan khasiat untuk pengobatan. Kunyit yang mempunyai nama latin Curcuma domestica ((Val) merupakan salah satu tanaman rempah-rempah dan obat asli dari wilayah Indonesia. Bagian tanaman yang digunakan pada kunyit yaitu akar tinggalnya. Sedangkan zat berkhasiat utama dalam kunyit adalah minyak atsiri, damar, pati, dan zat warna kurkumin. Kegunaannya yaitu untuk karminativa, antidiare, kolagoga dan skabisida. Pemerian dari tanaman ini memiliki bau aromatik, rasa agak pedas lama-lama menimbulkan rasa tebal. Selain kunyit, lengkuas dengan nama latin Langua gelangan (L) merupakan tanaman jenis umbi-umbian yang dapat hidup pada daerah dataran tnggu maupun dataran rendah. Sama seperti kunyit, bagian yanag digunakan pada tanaman ini adalah akar tinggal. Tanaman lengkuas memiliki zat berkhasiat utama berupa minyak atsiri yang mengandung sineol, metil sinamat, kamfer, dan galangol. Khasiat lengkuas antara lain dapat dimanfaatkan sebagai bumbu masa, karminativa, dan antifungi. Lengkuas memiliki bau aromatik dan rasa pedas. Bahan selanjutnya dari ramuan ini adalah jeruk nipis atau tanaman yang mempunyai nama lain Citrus aurantifolia. Jeruk nipis merupakan jenis tanaman yang masuk ke dalam kelompok jeruk-jerukkan. Tanaman ini mengandung asam sitrat, asam amino, minyak atsiri, limonen, felandren, amar, glikosida, asam sitrun, dan vitamin C. manfaat dari jeruk nipis yaitu untuk melancarkan pencernaan, meredakan batuk, dan dapat meningkatkan kekebalan tubuh. Dari ketiga bahan tersebut dapat dijadian satu ramuan yang berkhasiat untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

Usai melakukan demonstrasi pembuatan ramuan tersebut, kemudian dibagikan ramuan yang sudah siap minum kepada peserta sosialisasi, yaitu kader-kader perwakilan dari desa Ledug. Partisipan sangat antusias dan memberikan respon positif dalam mengikuti kegiatan sosialisasi ini. selain itu, partisipan berpendapat bahwa dengan adanya sosialisasi ini mereka mendapatkan ilmu dan pengetahuan baru yang sangat bermanfaat. Adanya sosialisasi ini sangat bermanfaat untuk masyarakat. Terutama disampaikan kepada kader-kader desa yang mewakili setiap RW diharapkan dapat menyebar luaskan informasi yang sangat bermanfaat ini kepada masyarakat sekitar. Sehingga pemanfaatan tanaman obat yang dijadikan ramuan sebagai peningkat daya tahan tubuh dapat dirasakan oleh masyarakat. Kegiatan seperti ini perlu dikembangkan (Gung/Ans)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline