Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan langkah yang harus dilakukan untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal bagi setiap orang. Kondisi sehat tidak serta merta terjadi,tetapi harus senantiasa diupayakan dari yang tidak sehat,menjadi hidup yang sehat serta menciptakan lingkungan yang sehat.Upaya ini harus mulai dari menanamkan pola pikir sehat kepada masyarakat yang harus dimulai dan diusahakan oleh diri sendiri.
Maka dibutuhkan komitmen bersama -sama saling mendukung dalam mengingatkan derajat kesehatan masyarakat khususnya keluarga. Demikian yang disampaikan oleh Novita Endang Fitriyani, S.K.M., M.Kes (epid) ,Puket I Bagian Akademik STIKes Ibnu Sina Ajibarang, sebagai pembicara pertama dalam webinar sekaligus sebagai pengabdian dosen yang dilakukan berjasama anatara STIKes Ibnu Sina Ajibarang dengan Kecamatan Ajibarang,26 Oktober 2020 lalu.
Selanjutnya pada sesi kedua,Swamedikasi atau pengobatan sendiri oleh apt. Iva Rinia Dewi, S.Farm, M.Sc , Kenapa memilih materi flu batuk? Karena batuk dan flu merupakan penyakit umum dan banyak terjadi sejak dulu.Sementara itu dengan adanya pandemi covid-19 ini yang telah mnjadi momok yang menakutkan bagi masyarakat untuk berobat ke puskesmas dan rumah sakit. Karena mereka menjadi takut uuntuk pergi berobat,pasalnya takut didiagnosa sebagai gejala Covid-19 karena salah satunya adalah batuk dan flu .
Untuk ini sebagai solusinya antaralain, dengan melakukan pengobatan sendiri,meskipun batuk dan pilek ini bisa sembuh dengan sendirinya. Maka dipaparkan, ada upaya misalnya bisa beli obat di apotik. Sebagai pertolongan awal ialah dengan istirahat yang cukup,menambah asupan gizi yang cukup. Namun kita harus melakukan diagnosa apa penyebab yg menyebabkab batuk itu sendiri.
Namun segeralah konsultasi ke dokter jika memiliki batuk khusus yang seperti ini : 1. Demam masih timbul selama 3 hari setelah pengobatan, Batuk sampai ada riwayat gagal ginjal,2.Sakit tenggorokan bertambah parah setelah dua hari pengobatan,disertai demam,muntah ,mual, sakit kepala.,3.Batuk tidak membaik setelah mengkonsumsi obat selama 7-14 hari, nyeri otot tidak hilang selama 7 hari setelah pengobatan.
Barangkali satu hikmah dibalik pandemi Covid-19 semua aspek kehidupan telah bertranformasi dengan teknologi komunikasi. Diantaranya ialah,aktivitas perkuliahan dilakukan dengan secara daring, kegiatan KKN mahasiswa pun tidak boleh bersifat offline namun dilakukan dengan sistim daring, yang disebut KKN-DR atau yang dilakukan dari rumah. Selanjutnya kegiatan Pengabdian Dosenpun pada masa pandemi ini,harus dilakukan dengan sistim daring,yang bisa dilakukan menggunakan webinar yang dikoneksikan dengan audien di beberapa desa secara online.
Seperti yang dilakukan oleh STIKes Ibnu sina Ajibarang ini ,pelaksanaan penarikan KKN-DR tahun 2020 tanggal 26 Oktober 2020 di kantor Kecamatan Ajibarang ini dengan terpaksa juga menggunakan sistim daring ,karena harus mengikuti protokol kesehatan yang berlaku. Sehingga acara penarikan dilakukan secara simbolis diwakili oleh Camat Ajibarang ,Eko Heru Surono,S.Sos. dihadiri oleh, Aufa Rizki Azumi ,S.E., M.A, Ketua unit pengabdian Masyarakat, Puket I, Bidang Akademik, Novita Endang F, S.K.M., M.Kes (epidemic) Puket II Bidang keuangan dan Ketenagaan, dr. Ary Nahdiyana Amalia, Ketua Kaprodi S1 Iva Rinia Dewi,apt., M.Farm , Ketua prodi D3 Anafarma Eko Hidayaturohman Khumaeni, apt., M.Farm serta segenap dosen Pembimbing lapangan (DPL) dan Panitia yang bertempat di ruang rapat kantor kecamatan Ajibarang.
Puncak acara pelaksanaan penarikan KKN-DR 2020 ini diselenggarakan acara pengabdian Dosen di wilayah kecamatan Ajibarang. Tidak seperti biasanya untuk pengabdian kali ini mengambil tema besar " Upaya menjaga kesehatan di masa pandemi " sebuah paket jumbo pengabdian dosen dari STIKes Ibnu Sina Ajibarang yang dikhususkan untuk mengatasi bahaya pandemi Covid-19 yang belum kunjung reda. Paket webinar ini dikemas dengan kerja sama pemerintah daerah kecamatan Ajibarang .
Menurut Camat Ajibarang,langkah ini menjadi bagian dari upaya koordinasi sosialisasi warga tentang berbagai aspek kesehatan dll. yang sedang dibutuhkan masyarakat,semoga ini bisa menjadi model koordinasi baru antara Kecamatan dengan 15 pemerintah desa yang paling tepat efisien efektif di masa pandemi-covid 19,berkat penggunaan teknologi komunikasi ini maka komunikasi koordinasi tetap bisa berjalan efektif dengan tetap mengikuti protokol kesehatan.